Dokter Spesialis Jantung Positif Covid, 151 Pegawai RSUD Klungkung Rapid Test Massal

RSUD Klungkung telah melakukan penelusuran nama-nama pegawai maupun pasien yang sempat kontak dengan dokter spesialis jantung yang positif Covid.

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Bambang Wiyono
Pixabay
Ilustrasi penelitian vaksin virus corona. 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Seorang dokter spesialis jantung di RSUD Klungkung terkonfirmasi positif Covid-19.

Hal ini membuat 151 pegawai di RSUD Klungkung dijadwalkan menjalani rapid test untuk meminimalisir risiko meluasnya transmisi lokal.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid- 19 Klungkung I Nyoman Suwirta mengungkapkan, saat mengetahui ada dokter yang positif Covid, ia sudah meminta pihak RSUD untuk mengambil langkah-langkah pencegahan meluasnya transmisi lokal dari kasus tersebut.

“Memang ada seorang dokter di Poliklinik yang positif Covid- 19. Saat ini saya sudah minta Dirut RSUD untuk segera ambil langkah antisipasi meluasnya transmisi lokal," jelas Suwirta, Selasa (2/6/2020).

Berdasarkan informasi yang diterima Suwirta, dokter itu berdomisili di luar Klungkung, tertular Covid- 19 dari istrinya.

Hasil tes swab yang menyatakan dokter itu positif Covid, keluar pada Senin (2/5).

"Kami berharap masyarakat tidak ketakutan yang berlebihan dengan kondisi ini, dan tetap mengikuti anjuran pemerintah," jelas Suwirta.

Sementara RSUD Klungkung telah melakukan penelusuran nama-nama pegawai maupun pasien yang sempat kontak dengan dokter itu.

Dari hasil penelusuran, ada 151 pegawai di RSUD Klungkung yang akan dijadwalkan menjalani rapid test karena sempat kontak erat.

“151 pegawai itu akan kami rapid test di hari ke-7. Sementara 3 orang perawat yang intens berinteraksi dengan dokter itu sudah kami tes swab dan karantina mandiri di rumah," ungkap Dirut RSUD Klungkung dr I Nyoman Kesuma.

Sementara untuk pasien yang ditangani dokter tersebut, sudah diserahkan ke Dinas Kesehatan Klungkung untuk selanjutnya juga dijadwalkan rapid test.

Dengan kasus ini, pihak RSUD Klungkung pun tidak serta merta menutup layanan Poliklinik Jantung.

Mengingat, pasien dengan gangguan jantung sangat riskan jika tidak mendapatkan pelayanan.

Setelah dilakukan pembersihan dengan disinfektan, Poliklinik Jantung tetap menerima pelayanan rawat jalan.

Hanya saja, menerapkan protokol yang ketat. Beberapa dokter spesialis jantung sudah siap membackup pelayanan.

“Dokter spesalis jantung yang lain, beda jadwal praktek dengan yang terinfeksi Covid- 19. Sehingga tidak ada kontak erat. Nantinya petugas medis akan menggunakan APD high level saat memberikan pelayanan. Kami tetap buka Poliknik Jantung dengan pertimbangan karena sangat riskan jika pasien jantung tidak mendapatkan layanan dari dokter spesialis," jelas Kesuma. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved