Berita Banyuwangi

Bupati Banyuwangi Paparkan Skema New Normal di Webinar Kemendagri dan Kemenpan RB

Persiapan tersebut dipaparkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di jajaran Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pendayaagunaaan Aparatur

Editor: Wema Satya Dinata
Istimewa
Bupati Banyuwangi Paparkan Skema New Normal di Webinar Kemendagri dan Kemenpan RB 

TRIBUN-BALI.COM, BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi tengah persiapan menyambut penerapan new normal di berbagai sektor daerah mulai pelayanan publik, pariwisata hingga keagamaan.

Persiapan tersebut dipaparkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di jajaran Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pendayaagunaaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) lewat webinar yang digelar, Rabu (3/6/2020).

Webinar bertajuk New Normal Life yang digelar Kemenpan RB ini diikuti oleh Deputi Bidang Pelayanan Publik Diah Natalisa Kemenpan RB, Sesmenpan RB Dwi Wahyu, Walikota Surakarta, dan sejumlah kepala daerah di wilayah Indonesia.

Bupati Anas mengatakan Banyuwangi menghadapi new normal ke depan, pihaknya terus menggali konsep tatanan kenormalan baru yang disesuaikan dengan daerah.

Semua Wilayah Terpapar Covid-19, Bali Tak Masuk 102 Daerah yang Akan Terapkan New Normal

Sebagai Ungkapan Rasa Syukur Tabanan Masih Kondusif, Komang Sanjaya Sembahyang di Pura Puser Tasik

Meski Ditunda, Badung Akui Tetap Siap Jadi Tuan Rumah pada Pelaksanaan Porprov Bali Selanjutnya

Sambil menunggu intruksi dari pemerintah pusat, Banyuwangi terus melakukan simulasi penerapan new normal di sejumlah sektor.

“Sambil jalan, aturan kami buat sambil terus simulasi, karena ini kan hal baru yang saat ini kita hadapi. Kami membaginya dengan tahapan  emergency, recovery, hingga penerapan new normal. Ini berlaku di sektor pelayanan publik, pariwisata, hingga tradisi keagamaan terus kami simulasikan untuk penyempurnaannya,” kata Anas saat menjadi narasumber dalam webinar tersebut.

Dicontohkan Anas, pelayanan publik di sejumlah desa mulai menyelenggarakan pelayanan dengan menggunakan protokol kesehatan ketat.

Desa telah menetapkan kebersihan dan kesehatan sebagai standar utama new normal.

Mulai dari petugas yang menggunakan masker dan pelindung muka, hingga standar kebersihan pelayanan yang terjaga.

“Pelayanan publik tidak boleh seterusnya berhenti. Memang sebagian bisa online, tapi sebagian tetap butuh kehadiran fisik. Secara bertahap kita mulai menyiapkan pelayanan publik menyambut era new normal ke depan. Intinya, kinerja petugas pelayanan publik tetap prima, tapi sekaligus protokol kesehatan terjaga,” kata Anas.

Demikian halnya di bidang pariwisata, Banyuwangi  juga mulai menyiapkan skema pelayanan bidang pariwisata secara bertahap.

 Banyuwangi bahkan telah membuat timeline tahapan pemulihan sektor pariwisata daerah.

Tahap awal, salah satu yang mulai disiapkan adalah sektor kuliner. Pemkab telah mengeluarkan pedoman penyelenggaraan bagi Restoran/Kafe/Rumah Makan.

”Kita ingin aman dari Covid-19 sekaligus ingin produktif agar ekonomi masyarakat pulih. Dengan adanya pedoman tersebut harapannya para pelaku kuliner telah siap saat new normal diberlakukan. Pedoman tersebut saat ini tengah disosialisasikan dengan gencar,” ujarnya.

Patuhi Protokol Kesehatan Saat PPDB,Kepala Sekolah SD Diminta Daftarkan Peserta Didik ke Jenjang SMP

Banyuwangi Gelar Lomba Vlog Tentang Pancasila dan Bung Karno Berhadiah Rp 12,5 Juta

Sebaran 684 Kasus Baru Covid-19 di 23 Provinsi, di Jawa Timur Lampaui Jakarta, Bali 3 Kasus Baru

Sementara itu di bidang keagamaan Banyuwangi juga telah bertemu dengan tokoh lintas agama terkait penerapan ibadah keagamaan di era "normal baru" mendatang.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved