Corona di Indonesia

Surabaya Zona Hitam Virus Corona, Begini Penjelasan Khofifah dan Risma

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pun memberikan penjelasan soal Surabaya 'zona hitam'.

Editor: Eviera Paramita Sandi
Tangkapan layar
Dalam peta sebaran Covid-19 di Jawa Timur, Kota Surabaya terlihat berwarna hitam sejak empat hari terakhir. 

"Jadi memang bisa bahwa data itu menunjukkan bahwa masih tingginya kasus di Jawa Timur dan Surabaya," ujar Prof Nidom.

Selain itu, bisa jadi kasus virus Corona di Jawa Timur ini tinggi karena memang jumlah pengecekan lebih tinggi dari daerah lain.

Apalagi selama ini belum ada perbandingan jumlah orang yang dites antara daerah satu dengan lainnya.

"Tapi bisa juga karena aktifnya pengujian sehingga jumlah diuji itu besar, otomatis prosentase jumlah yang positif itu akan meningkat."

"Selama ini belum ada perbandingan dari sekian itu berapa jumlah yang disampling," jelas Nidom.

Sehingga, hal itu tidak menutup kemungkinan bahwa daerah lain bisa jadi juga sama banyaknya dengan Jatim.

"Apakah sama yang disampling dengan daerah-daerah lain sehingga Surabaya tampak sebagai episentrum."

"Mungkin saja daerah-daerah lain melakukan hal yang sama dengan Surabaya dan Jawa Timur mungkin memberikan kasus yang sama, memberikan fonemena gambaran yang sama," katanya.

Lalu, Prof Nidom mengaku khawatir nantinya akan terjadi fenomena gunung es.

"Seperti yang Pak Wagub (Emil Dardak) bilang bahwa sebetulnya covid-19 ini kan masih kita khawatirkan terjadi gunung es."

"Sehingga semakin besar pengujian kita, kemudian semakin nampak berapa banyak jumlah yang positif di lapangan," ungkap Nidom.

Gunung es bisa terjadi karena ada penumpukan pengujian.

"Yang ketiga validitas pengujian. Jadi dikatakan oleh Pak Wagub terjadi penumpukan pengujian, sementara itu membutuhkan kecepatan di dalam hasil diagnosis," ujar dia.

Selain itu, adanya kemungkinan tenaga lab terkena virus Corona sehingga memengaruhi hasil data.

"Apalagi lab ini di-suspend karena diduga ada tenaga lab yang terinfeksi. Nah ini kan juga memengaruhi hasil apakah terjadi kontaminasi dalam pengujian-pengujiannya. Karena yang menguji positif terinfeksi, nah ini kita perlu komprehensif melihat data," ujar dia.

Sehingga, terkait tingginya virus Corona di Jatim itu, menurut Nidom, memang karena banyak faktor.

"Bukan sekedar tingginya data positif di Surabaya maupun Jawa Timur," sambungnya. (Sumber: Surya Cetak/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul UPDATE Virus Corona Hari ini 3 Juni, Surabaya Zona Hitam, Begini Penjelasan Khofifah dan Risma

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved