Corona di Indonesia

Surabaya Zona Hitam Virus Corona, Begini Penjelasan Khofifah dan Risma

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pun memberikan penjelasan soal Surabaya 'zona hitam'.

Editor: Eviera Paramita Sandi
Tangkapan layar
Dalam peta sebaran Covid-19 di Jawa Timur, Kota Surabaya terlihat berwarna hitam sejak empat hari terakhir. 

"Nah begitu kita tes, maka kemudian yang kita isolasi menjadi confirm, menjadi positif."

"Nah itulah yang tadi saya sampaikan kenapa menjadi besar," jelasnya.

Risma mengatakan Pemkot Surabaya juga telah banyak melakukan rapid test massal.

Jika ada warga yang reaktif covid-19, maka orang itu akan ditempatkan di sebuah hotel.

"Maka kemudian kita lakukan semua dengan rapid test nah sekarang kita sudah punya alatnya, kemudian kita pisah begitu dia reaktif."

"Setelah dia kita pisah kita lakukan swab," katanya.

Jika hasil swab positif tanpa gejala maka para pasien akan ditempatkan di asrama haji.

Sedangkan bagi yang sakit harus segera dirawat di rumah sakit.

Pakar Ungkap Dugaan Mengapa Corona di Surabaya dan Jatim Tinggi

Jawa Timur kini dikhawatirkan menjadi pusat penyebaran baru virus Corona di Indonesia.

Kasus virus Corona di Jawa Timur berada di bawah DKI Jakarta yang masih menjadi provinsi dengan jumlah terbanyak covid-19.

Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin PNF, Professor Choirul Anwar Nidom angkat bicara melalui acara Metro Pagi Prime Time pada Jumat (29/5/2020).

Profesor Nidom mengatakan, hal itu terjadi karena berbagai faktor.

Bisa saja kasus virus Corona di Jatim memang benar-benar tinggi.

"Jadi melihat data dari keadaan Surabaya khususnya atau Jawa Timur secara umum itu harus komprehensif meilihatnya tidak hanya melihat peningkatan jumlah kasus itu saja."

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved