Golkar & NasDem Sepakat Koalisi Pada 6 Pilkada Serentak di Bali,Buka Peluang Parpol Lain Ikut Gabung
Usai melakukan koalisi di Pilkada Tabanan Golkar dan NasDem akhirnya meluaskan koalisi tersebut untuk Pilkada di enam kabupaten/kota di Bali
Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kepastian pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 membuat banyak partai mulai kembali tancap gas mempersiapkan pesta demokrasi tersebut.
Salah satu contohnya seperti yang dilakukan oleh Golkar dan NasDem di Bali.
Usai melakukan koalisi di Pilkada Tabanan Golkar dan NasDem akhirnya meluaskan koalisi tersebut untuk Pilkada di enam kabupaten/kota di Bali.
Seperti diketahui, enam Pilkada yang akan dilaksanakan di Bali yakni Pilkada Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Tabanan, Jembrana, Bangli, dan Karangasem.
• Cegah Kerumuman, Kelulusan SMP di Badung Dilakukan Secara Online
• Melahirkan di RSUD Buleleng, PDP 84 Dinyatakan Positif Corona, Bayinya Dirawat Keluarga di Rumah
• Badung Cairkan Insentif untuk Tenaga Kerja Pariwisata dan Sektor Lain yang Terdampak Covid-19
Hal ini terlihat saat kedua partai tersebut menandatangani Memorandum of Understanding atau MoU koalisi di Inna Bali Heritage Hotel, Denpasar, Kamis (4/6/2020).
Dalam penandatanganan tersebut, hadir para petinggi kedua parpol di level kabupaten/kota hingga provinsi, termasuk Bupati Karangasem yang juga Ketua DPD NasDem Karangasem, IGA Mas Sumantri.
Ketua DPW NasDem Bali, Ida Bagus Oka Gunastawa mengatakan bahwa MoU ini merupakan momentum bersejarah bagi kedua partai.
Ia mengaku bahwa koalisi antar kedua partai bukanlah yang pertama.
Justru, ia mengatakan bahwa koalisi ini dibentuk atas dasar kesamaan visi dan misi dalam membangun Bali lebih baik lagi.
"Hari ini merupakan hari yang bersejarah bagi Partai Golkar dan NasDem. Koalisi ini bukan koalisi pertama yang pernah kita jalin, ini koalisi yang kesekian kalinya dengan pemahaman yang sama untuk melihat masa depan yang lebih baik," katanya dalam pidato politiknya usai MoU.
Gunastawa juga mengaku bahwa pandemi Covid-19 ini momentum koalisi ini justru semakin bermakna.
Pasalnya, momentum Covid-19 ini membuat arti kata bersatu menjadi sebuah hal yang harus dilakukan dalam melawan pandemi.
"Selama 3 bulan ini kita dipaksa untuk merenung, dalam satu keprihatinan, tetapi dalam waktu yang bersamaan bahwa Covid-19 itu ialah satu-satunya yang kita miliki ada bersatu. Covid-19 ini mengajarkan bahwa manusia tidak memiliki kekuatan apa-apa, dibanding Tuhan," paparnya.
Ia juga mengatakan bahwa roda demokrasi di Bali tidak boleh berhenti hanya karena ada pandemi.
• Mantan Direksi BPR Legian Bersaksi Ungkap Permintaan Transfer dari Titian Wilaras
• Remaja 19 Tahun Berupaya Cabuli Istri Teman Sendiri
• Suwirta Kaget Perkembangan Transmisi Lokal di Klungkung
"Demokrasi tidak boleh berhenti akibat Covid-19, memang berbeda makanya kali ini Pilkada rasa Covid-19," sambungnya.
Ia juga sempat melontarkan candaan politik dihadapan para peserta yang hadir.
Menurutnya, koalisi tersebut membuat warna perpolitikan semakin cerah.
Pasalnya selama ini, di Bali didominasi oleh satu warna.
“Baru dua warna saja berkumpul, ruangan ini terlihat cerah. Apalagi ada warna-warna lain. Itu pertanda, kalau satu warna saja, didunia ini kurang meriah dan kurang memberikan arti persamaan dan keadilan,” tandasnya.
Di sisi lain, Ketua DPD I Partai Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry menyatakan, selama ini banyak pihaknya yang khawatir jika Pilkada serentak 2020 kurang greget.
Pasalnya, berlangsung ditengah Pandemi Covid-19 dan dominasi PDIP.
“Seolah-olah akan banyak kotak kosong yang dilawan dibeberapa kabupaten/kota,” akunya.
Namun, dengan adanya Deklarasi koalisi Golkar dan NasDem, ia mengklaim tidak akan ada Kotak Kosong.
“Partai Golkar dan NasDem siap bertarung secara elegan, mengisi semua kekosongan calon sehingga seluruh dikabupaten/kota akan mengikuti pertarungan,” tandasnya.
Golkar optimis, jika gelaran Pilkada serentak di Bali akan berjalan secara demokratis, sehat, berbudaya, dan bermartabat.
Pihaknya juga berkeyakinan jika masyarakat sudah cerdas dalam menentukan pilihan.
“Sudah saatnya masyarakat Bali memberikan pilihan yang baru untuk suasana dan kemajuan baru untuk di kabupaten,” tegasnya.
Sugawa Korry memerintahkan kepada seluruh DPD II Kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan Pilkada tunduk pada keputusan Golkar Bali.
Dengan demikian, seluruh DPD II Partai Golkar di enam kabupaten/kota akan sejalan dengan koalisi ditingkat provinsi.
“Kepada semua jajaran termasuk kabupaten/kota agar taat dan tunduk serta mengikuti kesepakatan ini. Tidak boleh ada perubahan dukungan di kabupaten/kota kecuali adalah yang disepakati oleh Golkar-NasDem,” pintanya.
Terbuka Bagi Semua Parpol
Ketua Tim Pilkada DPD I Golkar Bali, Dewa Made Suamba Negara mengatakan bahwa MoU ini kelanjutan dari pertemuan yang dilakukan oleh Golkar bersama lima parpol lainnya beberapa waktu lalu.
Ia mengaku tempat yang paling respon dan antusias adalah NasDem.
"Golkar telah mengundang para pimpinan partai di DPD Golkar Bali, saat itu disepakati salah satunya melanjutkan pembicaraan soal selanjutnya, dan Pilkada akan dilaksanakan bulan Desember 2020, dan kami berinisiatif melanjutkan itu, dan kami menghubungi petinggi-petinggi parpol, dan yang merespon secara cepat ya NasDem," katanya dalam sambutannya.
Ia juga mengatakan bahwa terbentuknya koalisi antara Partai Golkar dan NasDem di Bali dikarenakan adanya persamaan persepsi.
Pertama, sama-sama memiliki semangat nasionalisme. Kedua, miliki perimbangan kekuatan di pemerintahan, dan yang terakhir memberikan kesempatan kepada partai-partai untuk sejajar.
"Dengan tiga kesamaan, antara Golkar dan NasDem memiliki visi nasionalisme yang sama, kedua perimbangan kekuatan di pemerintahan di kabupaten/kota yang melaksanakan Pilkada, dan memberikan kesempatan partai-partai untuk sejajar bersama," papar dia.
Pun begitu, Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry mengungkapkan bahwa koalisi ini masih tetap terbuka bagi parpol-parpol lainnya yang ada di Bali.
Ia bahkan mengaku hari ini Jumat (5/6) kapan diadakan pertemuan bersama Demokrat dan parpol lainnya untuk membahas mengenai koalisi.
"Ini terbuka bagi semua parpol. Besok juga kita rencanakan ada pertemuan bersama Demokrat dan parpol lainnya untuk membahas," terangnya. (*)