Corona di Bali

Bawa Penumpang Keluar Bali Tanpa Rapid Test, Dua Sopir Travel Diringkus

Mereka diringkus setelah mencoba menyelundupkan penumpang dari Bali ke Jawa dengan memasukkan ke bak truk

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Made Ardhiangga
Dua sopir travel yang dimanakan Petugas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana, Jumat (5/6/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Dua orang sopir travel diringkus aparat TNI dan Polres Jembrana.

Dua orang itu kemudian dilimpahkan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana.

Mereka diringkus setelah mencoba menyelundupkan penumpang dari Bali ke Jawa dengan memasukkan ke bak truk.

Dua sopir truk yang diamankan ialah Edi (39) warga Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Badung, dan Mahrus (35) asal Sempolan, Jember, Jawa Timur, yang tinggal di Nusa Dua, Badung.

Pengakuan Edi, dirinya juga merupakan orang yang sempat menghebohkan jagat dunia maya dengan mengaku bisa meloloskan penumpang tanpa surat rapid test.

Edi mengaku, dengan Mahrus membawa 9 penumpang.

9 orang itu dikenai biaya Rp 300 ribu.

Mereka diangkut dari Nusa Dua menuju Kawasan Sumbersari, Kecamatan Melaya, Jembrana.

"Ya karena kebutuhan hidup, mas. Jadi ya berani, buat makan. Saya dibayar Rp 300 ribu per orang," ucapnya kepada awak media, di Mapolres Jembrana, Jumat (5/6/2020).

Edi mengaku, 9 orang itu akan diangkut menggunakan travel menuju Jember.

Penumpang tidak memiliki surat rapid test, sehingga nanti akan dinaikkan ke bak truk, dan kemungkinan bisa lolos saat dinaikkan ke truk.

"Ini mobil sewaan. Mereka pekerja proyek yang saya angkut. Karena gak diurus oleh mandor, jadi mereka saya angkut pakai travel," ungkapnya.

Hasil Rapid Test Massal di Pasar Galiran Klungkung, 11 Orang Reaktif

19 Orang Lolos Masuk Bali Lewat Pelabuhan Gilimanuk Tanpa Rapid Test Langsung Dipulangkan

Lolos di Gilimanuk Tanpa Rapid Test, Satpol PP Denpasar dan Dinas Sosial Pulangkan 4 Orang ke Jawa

Sementara itu, Mahrus mengaku mengangkut penumpang tanpa rapid test karena tidak ada kebutuhan hidup.

Mereka membayar Rp 300 ribu di luar pembayaran jasa truk, dimana penumpang akan kembali membayar ke sopir truk sekitar Rp 50 ribu.

Nantinya setelah lolos dari truk, mereka akan dijemput lagi oleh travel yang merupakan rekan Mahrus.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved