Rusuh di Amerika Serikat Terus Berlangsung, Donald Trump Berlakukan Jam Malam di Berbagai Kota
Wali Kota Durkan menyatakan kondisi darurat sipil itu dipicu aksi kekerasan, penjarahan, dan bahaya infeksi Covid-19 yang masih ada.
Kementerian Luar Negeri RI menyebut tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak unjuk rasa di AS.
“Hingga saat ini tidak ada WNI yang terdampak demonstrasi di lebih dari 140 kota di AS,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha, di Jakarta, Rabu (3/6/2020).
Berdasarkan data Kemlu, terdapat 142.141 WNI tinggal menetap di AS.
Untuk memastikan keselamatan dan keamanan seluruh WNI, enam perwakilan RI di AS telah
memperluas komunikasi dengan berbagai komunitas masyarakat Indonesia termasuk melalui pertemuan secara daring.
“Alhamdulillah, kondisi warga negara kita baik dan aman, termasuk akses mereka terhadap jaringan kesehatan di AS,” tutur Judha.
Pendemo tewas
Di tengah aksi unjuk rasa muncul berbagai laporan mengenai kekerasan yang dilakukan polisi terhadap pengunjuk rasa.
Dalam beberapa kasus, para pemimpin polisi mengatakan aksi kekerasan yang dilakukan pendemo di jalanan membuat mereka tidak punya pilihan lain.
Presiden Donald Trump telah mendorong para pejabat lokal meningkatkan unjuk kekuatan mereka. Tetapi pengunjuk rasa dan kritikus polisi berpendapat beberapa petugas meningkatkan tindakan mereka.
Rekaman video dan foto dari di seluruh negeri menunjukkan polisi menembakkan gas air mata ke arah kerumunan massa. Kadang-kadang gas air mata ditembakkan ke arah pelaku kekerasan dan penjarahan.
Namun tak jarang gas air mata juga diarahkan kepada peserta aksi damai.
Para pejabat di beberapa kota mengatakan mereka sedang menyelidiki tuduhan sejumlah oknum petugas telah menggunakan kekuatan berlebihan terhadap pendemo.
Di Atlanta, dua petugas dipecat setelah polisi mengatakan mereka memecahkan kaca sebuah kendaraan, menarik dua pengunjuk rasa keluar dari mobil, dan melakukan tindakan kasar.
Muncul pula laporan kekerasan terhadap para wartawan yang melakukan tugas peliputan.
Seorang fotografer di Minneapolis mengatakan ditembak peluru karet. Juga di Minneapolis, seorang awak CNN ditangkap saat memberikan laporan televisi langsung namun dibebaskan sekitar satu jam kemudian.