Selama April hingga Awal Juni, Polda Bali Ungkap 22 Kasus Narkoba di Bali
Pandemi Covid-19 ternyata tak menghentikan atau mengurangi peredaran narkoba di Bali. Narkoba masih saja beredar khususnya di Kota Denpasar.
Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
lihat foto
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pandemi Covid-19 ternyata tak menghentikan atau mengurangi peredaran narkoba di Bali.
Narkoba masih saja beredar khususnya di Kota Denpasar.
Dalam dua bulan terakhir, Ditres Narkoba Polda Bali telah mengungkap 22 kasus narkoba di Bali.
Dari 22 kasus tersebut, sebanyak 25 tersangka atau pelaku telah diamankan. Ada 10 pelaku orang lokal, 14 orang luar Bali, dan 1 orang warga negara asing (WNA)
Adapun total barang bukti yang diamankan dari 22 kasus narkoba itu sebanyak 900,33 gram netto narkoba dengan rincian: 505,26 gram netto sabhu, 105,15 gram netto ganja, 135 gram netto ganja sintetis, 8,52 gram netto kokain, 23,24 gram netto extacy, 52 butir extacy, 5,29 gram netto MDMA, dan 65,92 gram netto MDMB Butinaca.
• Seluruh Pegawai Kejari Klungkung Rapid Test, Seorang Petugas Taman Reaktif
• Jenazah Wisada Akan Diaben Tanpa Arak-arakan, Keluarga Sudah Berkumpul di Rumah Duka di Jembrana
Direktur Ditres Narkoba Polda Bali, Kombes Mochamad Khozin mengatakan, dengan meningkatnya kasus narkoba, merupakan ancaman khususnya bagi warga Bali.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama membantu mengawasi, melihat dan mewaspadai, serta mengantisipasi jika ada gerak-gerik orang yang mencurigakan, mulai dari lingkungan keluarga, banjar, dan desa
"Terutama anak-anaknya, kalau melihat anaknya ada gerak-gerik anak mencurigakan, nah itu monitor, wajib diawasi. Kami dari Dit narkoba menganjurkan kepada warga masyarakat untuk berpartisipasi secara intens, langsung dan berkelanjutan untuk memerangi narkoba yang ada di wilayah Bali," kata Khozin. (*)
