Berkenalan dengan Mi Khas Korea Selatan Jajangmyeon, Disantap Saat Black Day

Jajangmyeon sendiri merupakan salah satu hidangan populer di Korea Selatan. Jajangmyeon begitu digemari orang-orang Korea.

Istimewa
ILUSTRASI - jajangmyeon (KARAKSA MEDIA) via Kompas.com 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tribunners, apa Anda sering menonton drama Korea Selatan ?

Saat menonton drama Korea (drakor), kita tidak hanya disuguhi oleh paras tampan dan cantik dari para pemainnya.

Namun juga terkadang kita dapat melihat beragam makanan Korea Selatan yang di konsumsi oleh para pemain yang membintanginya.

Seperti kimchi hingga jajangmyeon.

7 Cara Mencegah Virus Corona di Tempat Kerja Saat New Normal Diterapkan

Deteksi Awal Covid-19, Ini Smartphone Pertama yang Dilengkapi Termometer untuk Cek Suhu Tubuh

Ini 10 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Makan Siang di Kantin Kantor Saat Pandemi Covid-19

"Pernikahan tidak penting. Jangan menikah. Aku akan membuatkanmu semangkuk jajangmyeon."

Kutipan di atas merupakan perkataan Seo Poong (diperankan Junho) kepada Dan Sae Woo (diperankan Jung Ryeo Won) dalam drama Korea "Wok of Love" yang tayang pada Mei 2018 lalu.

Drama bertemakan kuliner ini seakan-akan menampilkan hidangan khas Korea, jajangmyeon, sebagai "bintang" utamanya.

Para karakter dalam drama ini seperi terobsesi pada jajangmyeon.

Jajangmyeon sendiri merupakan salah satu hidangan populer di Korea Selatan. Jajangmyeon begitu digemari orang-orang Korea.

Bahkan menurut Yang Young-kyun, sama halnya dengan kimci, jajangmyeon menjadi kuliner identitas bagi orang Korea.

Yang Young-kyun merupakan seorang profesor antropologi dari Academy of Korean Studies di Seongnam, dan juga melakukan penelitian mengenai makna Jajangmyeon serta makanan China dan restoran China bagi masyarakat Korea.

Menariknya, jajangmyeon juga terkait dengan perayaan bagi para "jomblo".

Ada tiga hari raya khas Korea Selatan yang didedikasikan untuk pertemanan dan percintaan yaitu Hari Valentine, White Day (Hari Putih), dan Black Day (Hari Hitam).

Black Day dirayakan setiap 14 April yang "merayakan" kesendirian dan kesedihan.

Berbeda dengan Hari Valentine dan White Day, Black Day semacam hari raya bagi para lajang.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved