Stadion Utama GBK Siap Dipakai Lagi untuk Pertandingan Sepak Bola, Wajid Diperiksa dan Pakai Masker

Secara fisik, SUGBK siap. Nanti kalau digunakan, rumputnya dalam kondisi bagus karena selalu dirawat meski tidak ada pertandingan sejak Maret 2020

Editor: Kambali
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di tempat duduk penonton di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Kamis (26/3/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Stadion Utama Gelora Bung Karno ( SUGBK) dipastikan sudah siap kembali untuk menggelar pertandingan sepak bola.

Kepastian itu disampaikan oleh Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) Winarto.

Pihak PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) memang berencana menggulirkan kembali kompetisi musim 2020 setelah dihentikan sementara akibat pandemi virus corona.

Akmal Marhali: Sekjen PSSI Harus Menggambarkan Singkatan dari PSSI

"Secara fisik, SUGBK siap. Nanti kalau digunakan, rumputnya dalam kondisi bagus karena selalu dirawat meski tidak ada pertandingan sejak Maret 2020," ujar Winarto yang dikutip dari Antara, Senin (8/6/2020).

Kawasan GBK, lanjut Winarto, juga memiliki protokol kesehatan yang sudah diterapkan saat dibuka kali pertama di tengah pandemi Covid-19 pada Jumat (5/6/2020), tepatnya pada masa penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi DKI Jakarta.

Seluruh pengunjung GBK wajib diperiksa dan memakai masker.

Kemudian, harus mencuci tangan dan saling menjaga jarak.

"Pengunjung tidak boleh bergerombol. Kami juga memiliki petugas yang melakukan patroli dan rutin memberikan pengumuman melalui pengeras suara," tutur Winarto.

Jika kompetisi sepak bola kembali bergulir, protokol kesehatan serupa akan diterapkan.

Selain itu, pihak PPKGBK juga akan menyesuaikan dengan protokol kesehatan yang diberikan oleh PSSI.

"Teknis soal protokol kesehatan dapat didiskusikan nanti. Dan perlu dijabarkan pula apakah pertandingan akan berlangsung dengan atau tanpa penonton," kata Winarto.

Winarto mengakui bahwa situasi menjadi rumit jika penonton dapat memasuki stadion.

Sebab, hal tersebut berarti harus memeriksa semua yang hadir satu persatu dengan protokol pencegahan Covid-19.

"Itu lumayan berat. Misalnya yang bertanding klub seperti Persija, Persib atau Persebaya, jumlah suporter yang datang bisa 60 ribu orang. Itu, kan, rawan."

"Namun, ketentuan itu bergantung pada PSSI nantinya," ujar Winarto.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved