Corona di Bali

Update Covid-19: Transimsi Lokal di Bali Capai 51,48 %, Indonesia Tambah 1.043 Kasus Positif

Per Selasa (9/6/2020), sebanyak 51,48 persen dari seluruh kasus positif Covid-19 di Bali merupakan transmisi lokal.

Penulis: Widyartha Suryawan | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/Rizal Fanany
Ilustrasi - Sebanyak 43 pedagang ikan di pelataran Pasar Kumbasari dan tukang suwun di Pasar Gunung Agung, Denpasar mengikuti tes swab, Minggu (7/6/2020). 

Dalam surat tersebut dituliskan, berkenaan dengan meningkatnya kasus positif corona maka umat harus senantiasa waspada.

Untuk itu, PHDI Provinsi Bali meminta kepada prajuru di Pura Dalem seluruh Bali agar melaksanakan pemujaan dengan upacara Penebusan Gering Lara Malaradan.

Upacara ini dilakukan pada pukul 15.00 wita hingga 18.00 wita, pada hari Sabtu 13 Juni 2020 atau bertepatan dengan Tumpek Wayang. 

Terkait hal tersebut, Ketua PHDI Bali I Gusti Ngurah Sudiana yang dikonfirmasi Senin (8/6/2020) membenarkan surat edaran tersebut.

Ia mengatakan upacara Panebusan Gering Lara Malarapan itu dimaksudkan agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir.

Disamping itu upacara ini juga untuk memohon kepada Ida Bhatara yang berstana di Pura Dalem agar senantiasa melindungi umat dari marabahaya.

Sudiana mengatakan, upacara ini merupakan kelanjutan dari upacara yang sudah dilaksanakan sebelum-sebelumnya dengan tujuan yang sama pula.

“Sekarang kami imbau kembali untuk melaksanakan upacara ini di Pura Dalem masing-masing desa maupun kelurahan yang ada di seluruh kabupaten/kota di Bali,” kata Sudiana.

Adapun dasar dari pelaksanaan upacara ini yakni Widhisastra serta lontar Rare Angon.

“Kami baca ulang sastra yang ada, maka ketemulah upacara ini. Upacara untuk penyakit yang tidak ada obatnya. Sekarang Corona kan masih belum ditemukan vaksinnya seperti apa, maka kami menginginkan untuk melaksanakan upacara ini secara serentak di seluruh Bali dengan harapan agar wabah segera berlalu dan kehidupan kembali normal,” katanya.

Pelaksanaan upacara ini dilakukan saat Tumpek Wayang yang juga merupakan hari Kajeng Kliwon.

Pertimbangan dilaksanakannya upacara tersebut saat itu, dikarenakan Tumpek Wayang dianggap sebagai lambang peleburan mala atau gering.

Sementara tempat yang dipilih yakni pura dalem sebab dari Pura Kahyangan Tiga, Pura Dalem merupakan tempat berstananya Dewa Siwa dengan sifatnya sebagai pelebur.

Untuk upakara yang dipersembahkan yakni, banten pejati asoroh, sesayut gering malaradan dengan harapan agar seluruh penyakit terutama Covid-19 dapat dihilangkan, sesayut lara malaradan dengan harapan lara atau penderitaan segera berakhir, sesayut gering tan tinambanan dengan harapan agar penyakit yang tidak ada obatnya seperti Covid-19 ini bisa ditangkal dan sesayut pageh tuwuh dengan harapan umur dari krama atau umat dapat berlangsung lama. 

Adapun peserta dalam pelaksanaan upacara ini yakni para prajuru dan pemangku di Pura Dalem maksimal 25 orang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved