Corona di Bali
Walau Dirumahkan, Semangat Chef Ini Tak Surut, Kue Pisang Jadi Usahanya di Tengah Wabah Covid-19
Ahmad Fadillah yang kerap disapa Dillah, menceritakan kepada Tribun Bali mengenai persoalan yang terjadi ditengah wabah Covid-19
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR -Pandemi virus Corona atau Covid-19 masih terjadi diseluruh penjuru dunia tak terkecuali wilayah Indonesia.
Berbagai tempat usaha yang telah menampung banyak orang dalam pekerjaan, satu persatu mulai meredup, bahkan akibat wabah virus Corona tersebut berimbas pada pengurangan karyawan.
Di Bali, sektor pariwisata yang biasa menjadi salah satu ujung tombak dalam mengangkat perekonomian masyarakat juga mengalami dampaknya.
Satu persatu, masyarakat mulai kehilangan pekerjaan akibat lumpuhnya keuangan dari tempat perusahaan dan mengharuskan perusahaan merumahkan karyawannya.
• Ini 6 Drakor yang Dibintangi Park Hyung Sik, Berkisah Tentang CEO Perusahaan Game hingga Raja Muda
• Disnaker Badung Khawatirkan Perselisihan Pengusaha Dan Pekerja Terjadi Saat New Normal
• Kemendikbud Sebut Tahun Ajaran Baru Tetap Juli, Pembelajaran Jarak Jauh Masih Dipertahankan
Salah satu karyawan yang dirumahkan akibat terdampak Covid-19 yakni Ahmad Fadillah.
Laki-laki kelahiran Martapura, 16 Mei 1990 silam ini tinggal di Jalan Gunung Seraya, Monang Maning, Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali.
Ahmad Fadillah yang kerap disapa Dillah, menceritakan kepada Tribun Bali mengenai persoalan yang terjadi ditengah wabah Covid-19, Rabu (10/6/2020) pagi.
Sebelum peristiwa luar biasa (Covid-19) ini terjadi, ia sehari-hari bekerja sebagai chef disalah satu perusahaan yang bergerak dibidang kuliner (restoran) di wilayah Seminyak, Kuta, Badung, Bali.
Berprofesi sebagai juru masak, ia katakan sudah 10 tahun bekerja diberbagai perusahaan bidang kuliner, tak hanya di Bali, ia juga pernah menjajaki di salah satu restoran di Kepulauan Maldives.
"Iya sebelum kejadian (Covid-19) ini, saya masih bekerja sebagai chef. Tapi setelah kejadian Covid-19, saya dirumahkan," ujarnya saat ditemui Tribun Bali.
Dillah mengatakan, setelah mengetahui perusahaan mengalami masalah finansial akibat terus menurunnya pendapatan, mau tak mau perusahaan harus melepas para karyawannya.
Setelah wabah Covid-19 yang merebak di wilayah Bali, ia pun sudah tidak bekerja selama tiga bulan lebih akibat dirumahkan.
"Pastinya bingung juga, biasanya saya kerja masak menu-menu pilihan tamu sekarang sudah ndak lagi. Sudah lebih tiga bulan saya dirumahkan," kata Dillah.
Dillah yang merupakan laki-laki kelahiran Kota Martapura, Kalimantan Selatan dan telah menetap atau ber KTP di Kota Denpasar, Bali.