Publik Belanda Ungkap Kerinduan Berwisata ke Pulau Dewata
Publik Belanda mengungkapkan kerinduan untuk dapat segera berwisata ke Pulau Dewata.
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
“Peluang ini dapat kita raih selama kita bisa memastikan bahwa wisatawan yang berkunjung ke Bali mendapatkan perasaan aman dari resiko penyebaran virus Covid-19. Oleh karena itu, implementasi protokol kesehatan pada seluruh sektor, terutama industri pariwisata, menjadi fokus utama kita semua,” bebernya.
Pada bagian lain, Cok Ace yang didampingi Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa juga meyakinkan publik negeri Belanda bahwa daerah Bali sejatinya cukup berhasil mengendalikan penyebaran Covid-19 hingga mendapat apresiasi langsung dari Presiden RI Joko Widodo.
Sekalipun tren perkembangannya masih fluktuatif, namun secara umum Bali hanya berkontribusi 1,9 persen pada angka kasus positif Covid-19 di Indonesia dengan angka kematian yang sangat kecil.
Menurut Cok Ace, keberhasilan Bali dalam menekan angka penderita Covid-19 ini berkat upaya dan dukungan dari berbagai pihak.
Strategi yang ditempuh Bali untuk menanggulangi pandemi ini pun terbilang unik.
• Aksi Protes Anti Rasisme Berlanjut, Kini Patung Penemu Benua Amerika Christopher Columbus Dirobohkan
• Gianyar Tambah 4 Kasus Positif Covid-19, Tiga Orang Perawat RS Swasta di Sukawati
Tidak seperti daerah lainnya di Indonesia, Bali memilih untuk tidak melakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Strategi Bali dalam menanggulangi pandemi virus Corona dilakukan secara bertahap dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat dan instansi pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten/kota.
Hal ini ditunjukkan dengan pembentukan Satgas Covid-19 di tingkat Provinsi maupun di tingkat Kabupaten/Kota.
Selanjutnya, Bali juga membentuk Satgas Gotong Royong yang memberdayakan desa adat di Bali.
“Ini adalah bentuk sinergitas masyarakat dengan pemerintah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus dengan memanfaatkan kearifan lokal,” imbuhnya.
Selain itu, Bali juga memberlakukan kebijakan preventif lainnya berupa screening ketat di pintu masuk dan impementasi protokol kesehatan pada fasilitas publik.
Salah satu contoh penerapan kebijakan ini adalah memberlakukan syarat hasil tes swab berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR) negatif bagi pelaku perjalanan udara sebelum keberangkatan menuju Bali.
Kebijakan ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan jaminan keamanan baik bagi wisatawan maupun masyarakat Bali.
Cok Ace menyebut, tes PCR akan meringankan beban pikiran wisatawan sebelum bepergian. Sebab mereka akan lebih percaya diri dan yakin bahwa diri mereka terbebas dari virus Corona.
Di sisi lain, masyarakat Bali pun akan dengan senang hati menyambut mereka kembali ke Bali.