Corona di Bali
Baru Pertama Buka, Bule Serbu Restoran di Canggu Bali Ini, Tim Gabungan Bubarkan Ratusan WNA
Pengunjung Old Man’s Canggu, Badung, Bali langsung ramai pada saat pertama kali buka, Rabu (10/6) malam.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Pengunjung Old Man’s Canggu, Badung, Bali langsung ramai pada saat pertama kali buka, Rabu (10/6) malam.
Ratusan warga negara asing (WNA) memadati restoran dan bar yang lokasinya persis sebelum masuk parkir Pantai Batu Bolong itu.
Semua pengunjung akhirnya dibubarkan lantaran dianggap tidak mematuhi protokol kesehatan.
Restoran dan Bar Old Man’s kembali buka setelah keluarnya instruksi Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa melalui Surat Edaran (SE) Nomor : 510/2894/Diskop.UKMP/Sekret tertanggal 9 Juni 2020 tentang pengaturan jam buka pasar tradisional dan modern maupun usaha sejenis lainnya.
• Kisah 3 Anak Bersaudara Hidup di Rumah Bedeng Beratap Triplek di Denpasar, Ibu Pergi Tanpa Pamit
• 395 Pedagang Akan Dites Swab & Rapid, Pasar Kumbasari Denpasar Tak Dijamin Bisa Buka 16 Juni 2020
• Pasar Jadi Kluster Penyebaran Covid-19, Ini 5 Pasar di Bali yang Menjadi Transmisi Virus Corona
Pada SE itu pengusaha diperbolehkan membuka usahanya dari pukul 08.00-23.00 Wita.
Menurut informasi yang didapat, restoran yang berada kawasan Pantai Batu Bolong, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, itu buka mulai pukul 16.30 Wita.
Saat restoran itu buka, tamu atau warga yang mendominasi datang adalah WNA.
Memasuki pukul 19.00 Wita, wisatawan asing pun mulai membludak hingga areal parkir Pantai Batu Bolong Canggu.
Alhasil terjadi kerumunan di area restoran ini. Bahkan sebagian besar WNA tidak menggunakan masker.

Petugas gabungan yang mendapatkan laporan terjadi keramaian, kemudian mendatangi TKP dan membubarkan ratusan bule yang sedang minum maupun makan malam tersebut.
Upaya pembubaran terpaksa dilakukan lantaran mereka tidak memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Pantauan di lokasi, Kamis (11/6), restoran pun tutup. Kondisi restoran sepi dan hanya dijaga seorang sekuriti.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Badung, IGAK Suryanegara, saat ditemui kemarin mengatakan pembubaran kerumunan pengunjung restoran yang berada dekat dengan pantai ini lantaran semakin malam semakin membludak.
Pihak keamanan restoran kewalahan mengatur para pengunjung.
“Dari pihak restrorannya sudah mematuhi protokol kesehatan. Tempat duduknya pun sudah dikurangi. Karena kebetulan ada promo dari pihak manajemen restoran, sehingga kemarin (Rabu malam) membludaklah yang datang,” jelas Suryanegara.
Birokrat asal Kota Denpasar itu lebih lanjut menjelaskan, mulanya sekitar pukul 17.00 Wita hingga 18.00 Wita, pengunjung restoran masih relatif sepi.
Menginjak pukul 18.30 Wita, mulailah pengunjung yang didominasi WNA terus berdatangan hingga membludak.
“Dari pihak manajemen sudah berupaya mengatur jarak tamu, demi melaksanakan protokol kesehatan.
Namun karena pengunjung semakin membludak, sehingga petugas keamanan sendiri kewalahan menerapkan social distancing,” ungkapnya.
Beberapa personil Satpol PP yang saat itu sedang melakukan pengawasan di sepanjang pantai, ikut membantu melakukan pengaturan saat melihat ada kerumunan di Old Man’s.
“Sebenarnya, pihak manajemen juga tidak menyangka bakal membludak begitu,” kata Suryanegara.
Mengingat kondisi sudah tidak memungkinkan, akhirnya aparat gabungan terdiri dari pihak kepolisian, Satpol PP, dan aparat desa setempat mengambil keputusan untuk melakukan pembubaran dan menutup sementara restoran.
“Kami sudah minta restoran untuk menutup dulu sementara agar tidak terulang lagi kerumunan seperti itu,” tegasnya.
Ia memprediksi sekitar 100 WNA yang dibubarkan pada Rabu malam. Ia menduga wisatawan memang ingin berkumpul dan party.
“Karena tidak memenuhi standar protokol kesehatan terpaksa kita bubarkan,” ujarnya.
Satpol PP kemudian melakukan pemanggilan terhadap manajemen restoran. Pemanggilan dilakukan sesuai SOP Satpol PP Kabupaten Badung.
“Memang saat ini kita melonggarkan jam dengan membuka restoran. Namun kesalahannya kemarin wisatawan yang membandel. Tapi kami panggil ini untuk melihat dokumen perizinan,” tungkasnya.
Camat Kuta Utara Putu Eka Permana, yang didampingi Kepala Desa Canggu, I Nengah Lana, juga membenarkan pembubaran kerumuman pengunjung restoran tersebut.
“Restoran itu baru dicoba dibuka. Namun, lantaran tidak mengikuti arahan pemerintah desa untuk mengikuti protokol kesehatan, sehingga sekitar pukul 20.00 Wita pengunjung dibubarkan,” katanya.
Eka Permana mengimbau masyarakat melaksanakan protokol kesehatan, seperti memakai masker, rajin cuti tangan, termasuk jaga jarak.
Menurut dia, di tengah upaya pemerintah menerapkan new normal, justru masyarakat seharusnya semakin ketat menerapkan protokol kesehatan.
Ia mengakui di wilayah Canggu masih banyak ada wisatawan yang tinggal.
Pihaknya sudah setiap hari memberi imbauan untuk mematuhi protokol kesehatan tersebut.
“Contohnya saja saat pantai tutup banyak aksi wisatawan untuk menuju pantai,” bebernya.
Ia menyatakan terus melakukan pengawasan terkait adanya kerumunan warga di wilayah Canggu.
Selebihnya akses pantai kini sudah mulai dilonggarkan untuk surfing.
“Jadi memang ada wisatawan ke pantai. Tapi tetap kami berikan imbauan. Petugas kami setiap pagi siang dan sore melakukan penjagaan,” jelasnya.
Adapun untuk restoran yang kemarin buka, akan dilakukan tutup sementara agar tidak terjadi pembludakan wisatawan lagi.
“Pihak manajemen sudah mau tutup sementara. Mereka mau mematuhi protokol kesehatan,” tandasnya.
Kepala Desa Canggu, I Nengah Lana, menambahkan pihaknya akan memanggil semua pengusaha yang ada di Canggu. Hal itu dilakukan agar tidak terulang kejadian yang sama.
“Kami tentu tidak menginginkan hal tersebut. Yang jelas kami akan panggil pengusaha yang ada di Canggu agar mematuhi protokol kesehatan dan tidak terulang adanya kerumunan warga,” pungkasnya. (*)