Corona di Indonesia
Pemerintah Kembangkan Fitur Aplikasi PeduliLindungi untuk Hadapi Kenormalan Baru
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan pengguna Aplikasi PeduliLindungi hingga saat ini sudah mencapai hampir 4 juta pengguna
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Menurut Menteri Johnny pemerintah juga membuat dashboard monitoring yang digunakan untuk tracing, tracking, dan fencing.
“Dalam hal ini Dashboard Tracing dan Tracking untuk melihat user yang pernah closed-contact dengan pasien positif. Dashboard Fencing untuk melihat pergerakan orang dalam karantina mandiri. Untuk memontoring tersedia di Kementerian Kesehatan yang dapat digunakan khususnya untuk memonitor pasien dan orang yang melakukan karantina mandiri," paparnya.
Menteri Johnny menjelaskan, apabila melewati batas wilayah karantina sampai dengan 500 meter, user atau pengguna yang bersangkutan langsung terlhat dalam dashboard.
“Kemudian, para pejabat, dokter-dokter atau operator-operator yang ada di dasbord Kementerian Kesehatan bisa langsung mengingatkan kepada pasien untuk segera kembali ke wilayah karantina atau isolasi mandirinya, serta dapat melakukan juga melalui pendekatan-pendekatan offline setelahnya,” tuturnya.
Digital Diary dan Kenormalan Baru
Menteri Kominfo menyatakan pengembangan aplikasi selanjutnya pertama diarahkan untuk menambah QR Code untuk digital diary perjalanan pengguna.
“QR Code untuk WNI dan WNA yang memasuki wilayah yurisdiksi nasional kita, batas negara di tujuh pintu atau gate imigrasi, dan dengan secara langsung ditetapkan sebagai ODP,” jelasnya.
Menteri Jhonny berharap, pada minggu ketiga bulan Juni ini pengembangan QR Code untuk digital diary ini sudah bisa di-launching agar bisa digunakan oleh masyarakat.
Menurut Menteri Kominfo, fitur lain yang akan dikembangkan pertama adalah QR Code untuk diary perjalanan user yang dibuat sesuai dengan pemintaan Presiden dan ditargetkan bisa diguankan Minggu ketiga Juni 2020.
Selain itu, kedua fitur registrasi hasil rapid test dan swab test sebagai passport user pada masa relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Minggu pertama Juli 2020.
“Kemudian, teknologi Face Recognition untuk pengecekan suhu tubuh dan masker sebelum user masuk ke area public atua gedung pada Minggu kedua Juli,” jelas Menteri Johnny.
Selanjutnya keempat akan dikembangkan Aplikasi PeduliLindungi untuk pengguna non-smartphone Minggu ketiga Juli 2020.
“Karena saat ini pengguna smartphone itu cukup signifikan jumlahnya, namun yang nonsmartphone jauh lebih besar. Sehingga pengguna non-smartphone juga mendapatkan akses Aplikasi PeduliLindungi kita harapkan pengguna semakin banyak dan aplikasi ini makin bermanfaat dalam rangka membantu masyarakat mencegah tertular Covid-19,” jelasnya.
Kelima, Menteri Kominfo menyebutkan akan membangun Software Development Kit (SDK) agar Aplikasi PeduliLindungi dapat dimanfaatkan di apps lain pada Minggu keempat Juli 2020.
Menurut Menteri Kominfo, SDK dapat dimanfaatkan di berbagai aplikasi.