Corona di Bali

Mantan Manager Marketing Spa di Ubud Jualan Online, Rose Tak Gengsi Keliling Antar Pesanan Buah

Sejak dirumahkan dari tempat kerjanya, Ni Putu Rose Mini memilih berjualan online.

Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Ady Sucipto
Dok istimewa
Ni Putu Rose Mini tak patah semangat menjalani hidup meski di tengah situasi sulit dan pandemi Covid-19. Ia membuka usaha dengan berjualan buah secara online setelah dirumahkan oleh tempatnya ia bekerja. 

Rata-rata buah yang ia jual laku Rp 500 ribu per hari dengan keuntungan bersih Rp 150 ribu.

Meski penghasilannya kini lebih kecil dibanding saat bekerja sebagai marketing manager di Spa, namun Rose merasa bersyukur karena masih diberikan jalan untuk menyambung hidup di tengah pandemi Covid-19.

"Prinsip saya jemput bola, sekecil apapun untung yang saya dapat, saya syukuri," ujar wanita asal Sebatu, Tegallalang, Gianyar, itu.

Rose menceritakan, waktu bekerja sebagai marketing manager di Spa, ia digaji sebesar Rp 7 juta per bulan.

Tentu rasa khawatir dan cemas sempat ia rasakan saat perusahaan tempatnya bekerja memutuskan untuk merumahkan seluruh karyawan di sana.

Hanya saja, Rose tidak diam. Ia berusaha untuk membuang rasa gengsinya dan nekat jualan buah keliling.

"Jadi jangan pernah gengsi, jangan malu, bahkan ada yang malu posting jualan di sosmed.

Apalagi disuruh keliling nganterin pesenan. Itu sih kuncinya menurut saya, ga usah malu," kata Rose.

Dengan pengalamannya ini, Rose berpesan kepada teman-temannya dan siapapun yang dirumahkan atau di PHK karena pandemi ini, agar berusaha mencari penghasilan lain dan membuang rasa gengsi.

"Jadi terlepas apapun pekerjaan yang akan mereka geluti nantinya, mau jadi petani, kurir, ojek, jual makanan, atau apapun itu ya jangan pernah gengsi," ujarnya berbagi tips. (wayan erwin widyaswara)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved