Corona di Bali
Perhari Keluarkan Dana Rp 3 - 4 Juta, Badung Pastikan Sampah Medis dan Covid-19 Tertangani
Penanganan sampah medis kini menjadi perhatian serius pemerintah Kabupaten Badung.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
"Kita kumpulkan dengan limbah medis Mangusada untuk diangkut dan diolah rekanan pengolah limbah medis," pungkasnya.
• Kasus Covid-19 Muncul Kembali di China, Otoritas Beijing Langsung Tutup Pasar Grosir Ini
Dikonfirmasi terpisah Direktur RSD Mangusada Badung dr Ketut Japa juga mengakui hal tersebut.
Pihaknya mengatakan sampah medis memang mengalami peningkatan di tengah pandemi covid-19 ini.
"Kami mencatat dua sampah medis, sampah RSD mangusada dan sampah covid-19," katanya.
Pihaknya mengatakan, peningkatan sampah medis karna covid-19 sudah ada dari bulan maret 2020 lalu.
Pada bulan maret sampah medis tercatat sebanyak 5.467/kg sedangkan sampah medis covid-19 sebanyak 180 /kg.
Begitu juga untuk bulan April 2020, sampah medis sebanyak 4.873 /kg sedangkan sampah medis covid-19 sebanyak 632/kg.
"Jadi pendataannya beda-beda. Tapi memang kalau sampah medis di RSD Mangusada kisaran diangka 5 ribu (kg) per-bulan," katanya sembari mengatakan untuk bulan mei masih direkap.
Lanjut dijelaskan, untuk pengangkutan sampah medis, dengan Pihak ke tiga dirinya mengaku pengangkutan dan pemusnahan limbah medis dilakukan sebanyak Rp 24.000/Kg.
Disinggung mengenai biaya, dr Japa mengatakan untuk biaya pengolahan dan pemusnahan limbah medis berkisar Rp 3 juta sampai Rp 4 juta perhari.
"Kurang lebih perhari Rp 3 juta sampai 4 juta untuk limbah media itu," pungkasnya. (*)