Corona di Bali
Perhari Keluarkan Dana Rp 3 - 4 Juta, Badung Pastikan Sampah Medis dan Covid-19 Tertangani
Penanganan sampah medis kini menjadi perhatian serius pemerintah Kabupaten Badung.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Penanganan sampah medis kini menjadi perhatian serius pemerintah Kabupaten Badung.
Pasalnya di tengah pandemi covid-19 ini, sampah medis akan terus bertambah, lantaran banyak APD yang digunakan tim medis sistemnya sekali pakai.
Menyikapi hal tersebut, pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, benar-benar melakukan penanganan dengan baik.
Sehingga sampah medis yang bekas digunakan dalam menangani covid-19 maupun penyakit yang lain tidak ada dibuang berserakan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, dr Nyoman Gunarta mengatakan untuk penanganan sampah medis, pihaknya bekerja sama dengan RSD Mangusada. Sehingga dipastikan sampah medis ditangani dengan baik.
• BREAKING NEWS! Petani di Gianyar Tewas di Jurang 20 Meter, Wayan Langkih Dengar Suara Benda Jatuh
• Biar Tidak Rugi, Pahami Cara Berinvestasi Pada Instrumen Investasi Jangka Pendek
• BREAKING NEWS - Semua Desa & Kelurahan di Denpasar Ajukan PKM, Esok 40 Wilayah Menerapkan PKM
"Untuk sampah medis kita jadi satu dengan RSD Mangusada. Kemudian bekerja sama dengan pihak ketiga yang mempunyai ijin pengolahan limbah medis," ujar Gunarta Minggu (14/6/2020).
Pihaknya mengatakan penanganan sampah medis kususnya covid-19 di Badung sama dengan sampah medis yang ada di RSD Mangusada.
Sampah-sampah Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3) maupun bekas penanganan covid-19 disimpan dulu sebelum akhirnya dikirim ke pihak ke tiga.
"Sama, dengan rekanan yang sama. Karena di Mangusada kan ada tempat penyimpanan sementara sampah medis. Jadi kita simpan sementara sebelum dibawa," katanya.
• Selamat Jalan Jenderal Leopard: Jejak Langkah Pramono Edhie Wibowo Membangun Alutsista TNI
• Proses Bongkar Muat di Pelabuhan Padang Bai Karangasem Dipercepat, Ini Alasannya
• Ketegangan Antara China & AS di Selat Taiwan Meningkat, AL AS Kirim Kapal Perusak USS Rafael Peralta
Pihaknya mengatakan dengan situasi pandemi ini, sampah medis kian bertambah. Pasalnya hampir setiap hari para medis memberikan pelayanan.
"Kalau dulu kan sampah atau limbah B3 yang dihasilkan di rumah sakit aja. Kini kan ada tambahan sampah covid-19," bebernya sembari mengatakan sampah itu akan dikirim ke pihak ketiga yang tempat pengolahannya ada di daerah Cilegon, Provinsi Banten.
Meski demikian, lanjut mantan Dirut RSD Mangusada ini, untuk pengelolaan sampah medis covid-19 sudah ada protapnya.
Jadi sampah dimasukkan ke kantong plastik khusus limbah medis warna kuning.
Setelah itu diikat erat, kemudian dimasukkan kedalam kardus tebal.
Selanjutnya kembali dibungkus plastik limbah medis warna kuning, di-wraping dengan baik, baru dibawa ke RSD Mangusada.