Korea Selatan Langsung Rapat Darurat Setelah Dapat Ancaman dari Adik Kim Jong Un
Kim adik, yang berperan sebagai penasihat sang kakak, pada Sabtu (13/6/2020) menyebut negara
TRIBUN-BALI.COM, SEOUL - Korea Selatan langsung menggelar rapat darurat setelah mendapat ancaman dari adik kandung Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong.
Kim adik, yang berperan sebagai penasihat sang kakak, pada Sabtu (13/6/2020) menyebut negara tetangga mereka itu sebagai "musuh".
Kim Yo Jong melontarkan ancaman buntut aktivitas pembelot Korea Utara, yang menyebarkan selebaran anti-Pyongyang di perbatasan Korea Selatan.
Bahkan adik Kim Jong Un itu menyatakan bakal memercayakan militer untuk memberikan pembalasan terhadap Korea Selatan.
"Saya memberi instruksi kepada departemen bersenjata wewenang menangani masalah dengan musuh untuk menentukan sikap," jelas Kim yunior.
• Sekolah Bisa Ditutup Jika Ada Kasus Covid-19 Baru, Ini Penjelasan Menkes Terawan
• Ramalan Zodiak Cinta Besok Selasa 16 Juni 2020, Taurus Tutup Pintu Masa Lalu, Pisces Nikmati Cinta
• Hanya 6% Peserta Didik yang Boleh Tatap Muka saat Mulai Sekolah, Begini Penjelasan Mendikbud Nadiem
Dilansir New York Post Minggu (14/6/2020), merespons ancaman Pyongyang, Direktur Keamanan Nasional Chung Eiu-yong menggelar rapat darurat.
Berdasarkan keterangan kantor kepresidenan, Chung melakukan konferensi video bersama kementerian yang mengurusi keamanan dan para jenderal militer.
Kementerian Unifiksi, yang secara khusus mengurus relasi dengan Korea Utara, kemudian menyatakan mereka "menganggap ancaman tersebut serius".
"Utara dan Selatan harus menghormati perjanjian antar-Korea yang sudah disepakati," jelas kementerian unifikasi dalam rilis resmi.
Sementara kementerian pertahanan menuturkan, mereka akan memantau pergerakan militer negara tetangga sembari mempersiapkan respons.
Selama dua pekan terakhir, Kim Yo Jong terus melontarkan ancaman kepada Seoul, di mana dia sebelumnya menyatakan akan memutuskan hubungan.
Selain itu, dia juga melontarkan serangan bakal merusak kantor perwakilan gabungan dua Korea yang berada di kawasan Kaesong.
Tak hanya itu, jajaran pejabat Korut yang lain juga menyerang Amerika Serikat (AS), dan terjadi di peringatan dua tahun pertemuan perdana Kim Jong Un dan Presiden Donald Trump.
Para pakar berpendapat, serangan demi serangan yang diberikan oleh Korea Utara merupakan bentuk rasa frustrasi negara komunis tersebut.
Sebabnya, tidak ada perkembangan signifikan dalam perundingan denuklirisasi dengan AS, yang dimotori Presiden Korsel Moon jae-in.
Perundingan denuklirisasi tersebut kolaps dalam pertemuan kedua Kim dan Trump yang diselenggarakan di Hanoi, Vietnam, Februari 2019.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Diancam Adik Kim Jong Un, Korea Selatan Gelar Rapat Darurat