Corona di Bali
Atasi Dampak Covid-19, Pegadaian Kanwil VII Denpasar Restrukturisasi 7.437 Nasabah
PT Pegadaian (Persero) Kanwil VII Denpasar, turut memberlakukan relaksasi pada nasabahnya
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, A A Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – PT Pegadaian (Persero) Kanwil VII Denpasar, juga turut memberlakukan relaksasi pada nasabahnya, khususnya nasabah kredit atau pinjaman.
Relaksasi yang diberikan berupa restrukturisasi.
Dengan total nasabah di Bali-Nusra yang mendapatkan restrukturisasi hingga 13 Juni 2020 sebanyak 7.437 nasabah.
Dengan outstanding loan (OSL) Rp 244 miliar.
• Pura-pura Menolong Korban Lakalantas, Andi Cs Gasak Ponsel dan Sepeda Motor Milik Ketut Danu
• Paparkan Progres Pembangunan Badung Selama 4 Tahun, Giri Prasta Pastikan Program Ini Tetap Jalan
• Bupati Jembrana Minta Bendesa Aktif Data Warga, Tindaklanjuti Kasus Transmisi Lokal Desa Berangbang
“Itu ada di area Kanwil Bali-Nusra, dengan rincian 3.744 restrukturisasi telah disetujui. Sebanyak 1.923 masih progress restrukturisasi, 305 progress pengajuan restrukturisasi, dan ada 1.465 yang belum bisa dilayani permintaan restrukturisasinya,” tegas Nuril Islamiah, Pemimpin Wilayah VII PT Pegadaian (Persero) Denpasar.
Sementara untuk OSLnya, sebut dia, wilayah Ampenan yang paling tinggi nominalnya mencapai Rp 59 miliar yang disetujui restrukturisasi.
“Terkait relaksasi atau restrukturisasi ini, saya rasa ini program yang memang hampir setiap BUMN melakukannya. Sebagai upaya membantu masyarakat di dalam kondisi Covid-19 ini,” jelasnya di Denpasar, Selasa (16/6/2020).
I Ketut Winata, Deputy Bisnis Area Denpasar 1 menambahkan, khusus area Denpasar satu saja, telah mencapai 600an nasabah yang mendapatkan restrukturisasi.
“Artinya mendapatkan keringanan dari segi waktu pembayaran cicilan. Denpasar satu itu, dari wilayah sebagian kota Denpasar sampai ke Negara,” sebutnya.
Untuk Denpasar dua pun, kata dia, tidak jauh berbeda.
Ada sekitar 500an nasabah yang sudah berhasil restrukturisasi.
Ia pun memperkirakan, jumlah nasabah yang restrukturisasi ini akan bertambah terus ke depannya.
Winata, sapaan akrabnya, mengamini bahwa restrukturisasi ini lebih diutamakan pada nasabah yang benar-benar terdampak dari pandemi Covid-19.
“Masyarakat banyak belum paham, dikira semua bisa dapat begitu saja secara otomatis. Tentu masyarakat yang menjadi nasabah Pegadaian, harus mendatangi institusi yang bersangkutan,” tegasnya.