Corona di Bali
Bupati Jembrana Minta Bendesa Aktif Data Warga, Tindaklanjuti Kasus Transmisi Lokal Desa Berangbang
Seorang warga Denpasar yang pulang kampung ke Jembrana, menularkan virus corona usai diketahui positif covid-19 di Denpasar.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Jembrana mengalami 'pukulan telak' usai adanya kasus transmisi lokal.
Bagaimana tidak. Saat angka penyembuhan relatif paling tinggi di Bali dan angka penyebaran penyakit rendah, tiba-tiba ada kasus transmisi lokal yang terjadi di Desa Berangbang.
Seorang warga Denpasar yang pulang kampung ke Jembrana, menularkan virus corona usai diketahui positif covid-19 di Denpasar.
Satu anggota keluarga yang merupakan ibu mertua dari pasien positif tertular.
• Anggaran Penanganan Covid-19 di Indonesia Membengkak Hingga Mencapai Rp 695 Triliun, Ini Penyebabnya
• Hingga Juni 2020, Santunan Rp 1 Juta untuk Lansia di Badung Belum Cair, Ini Penyebabnya
• Buronan FBI Russ Medlin Diduga Cabuli Perempuan Dibawah Umur di Indonesia Sejak Tahun 2012
Bupati Jembrana I Putu Artha pun akhirnya menegaskan, bahwa Bendesa Adat se Jembrana mesti turun ke masyarakat untuk melakukan edukasi.
Desa Adat menjadi ujung tombak penanganan paling efektif untuk penanganan covid 19.
Kasus transmisi lokal, menjadi keprihatinan tersendiri, karena Jembrana beberapa waktu belakangan tidak terdapat kasus transmisi lokal.
Oleh karena itu, setiap penduduk atau warga dari kabupaten/kota lain yang datang berkunjung wajib untuk diketahui riwayatnya.
"Tadi saya bertemu dengan Kepala Desa, dan sudah diberitahukan supaya mendata setiap warga dari Kabupaten lain untuk didata. Karena ini sudah ada kasus transmisi lokal. Apalagi, Jembrana diapresiasi menjadi kabupaten dengan penanganan penyembuhan tertinggi di Bali," ucap Artha saat ditemui awak media di salah satu rumah makan di Lingkungan Pemkab Jembrana, Selasa (16/6/2020).
Artha mengaku, selain kasus transmisi lokal pihaknya juga sedang menggodok untuk bagaimana, Jembrana akan menghadapi 'New Normal', yang pastinya akan serentak dilakukan se Bali.
Kemudian, pihaknya juga mengundang pakar ekonomi Universitas Udayana asal Jembrana yang dimintai pendapat bagaimana menyangkut pemulihan segala sektor yang lumpuh akibat Covid-19.
Apalagi, untuk pembangunan infrastruktur dan pembangunan lain yang terhambat tahun 2020 ini.
Dimana nantinya juga akan berdampak pada APBD 2021 mendatang.
"Makanya nanti kita akan upayakan di Perubahan (APBD Perubahan). Kita sudah menggodok untuk pemulihan, ini Pak Sekda Bappeda dan kami undang Pakar Ekonomi Unud. Tentu saja kita pikirkan semuanya," jelasnya.
• Kasus Positif Covid-19 di Buleleng Bertambah Satu Orang, 2 Pasien Dinyatakan sembuh
• Warga Meninggal Karena Minum Tuak, Diduga Intoksikasi Alcohol
• Satu Keluarga Positif Covid-19 di Padangsambian Kelod, 78 Warga yang Sempat Kontak Dirapid Test Esok
Terpisah, untuk diketahui, bahwa beberapa waktu lalu, Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, Jembrana bertambah kasus transmisi lokal, yaitu kasus positif ke 27 dengan pasien seorang ibu lansia asal desa Berangbang Kecamatan Negara.