Partisipasi Sensus Penduduk Online di Bali Baru Berjalan 35,59 Persen, Sisanya Masih dalam Proses
Dari 4,41 juta jiwa penduduk Bali, sampai saat ini tercatat baru sebanyak 1,57 juta jiwa atau 35,59 persen yang berpartisipasi dalam Sensus Online
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dari 4,41 juta jiwa penduduk Bali, sampai saat ini tercatat baru sebanyak 1,57 juta jiwa atau 35,59 persen yang berpartisipasi dalam Sensus Penduduk Online.
"Sisa lagi 64,41% masih dalam proses," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho saat bertemu dengan Gubernur Bali Wayan Koster di rumah jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Selasa (16/6/2020).
Namun, meski terbilang cukup kecil, capaian tersebut ternyata berada di atas rata-rata nasional yang hanya 17,53 persen dan merupakan capaian Sensus Penduduk Online tertinggi dibandingkan dengan provinsi lain.
Sensus penduduk online semula dijadwalkan berlangsung selama 46 hari, yakni mulai dari 15 Februari sampai 31 Maret 2020.
• Penerapan New Normal di Badung, Ini Penjelasakan Wakil Bupati Badung
• Unair Raih Rekor Muri Setelah Berhasil Lakukan Pemilihan Rektor Secara Daring & Aklamasi
• Jelang Pujawali Pura Penataran Ped, Pemedek Luar Klungkung Minim Menyeberang ke Nusa Penida
Namun terkait adanya pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dan arahan dari pemerintah untuk melakukan physical distancing, maka jadwal diperpanjang hingga 29 Mei 2020.
"Saat ini Sensus Penduduk Online terhenti sementara, akan dilanjutkan sekitar bulan September 2020," jelasnya.
Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Bali beserta seluruh jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali yang telah memberi dukungan mensuskseskan Sensus Penduduk Online 2020.
Gubernur Bali, Wayan Koster juga mengucapkan terima kasih atas kinerja yang sudah dicapai oleh BPS Provinsi Bali dalam melakukan sensus penduduk pada tahun ini.
Gubernur Koster mengaku memaklumi proses sensus penduduk online mengalami hambatan karena adanya pandemi Covid-19.
Ia juga menyampaikan rencana akan meningkatkan perekonomian Bali agar tidak hanya bergantung kepada sektor pariwisata, melainkan mengembangkan sektor industri dan pertanian.
"Terutama kebutuhan pangan dengan membangun sistem yang lebih baik," kata Gubernur Bali asal Desa Sembiran Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng itu. (*).