WHO Meminta Semua Negara Waspada Klaster Baru Covid-19 Teridentifikasi di Beijing

Pihaknya meminta negara-negara untuk memastikan tes, isolasi, penelusuran kontak, dan karantina agar kemunculan kasus-kasus baru dapat dikendalikan

Editor: Eviera Paramita Sandi
Pixabay
Ilustrasi tes virus corona covid-19. 

TRIBUN-BALI.COM- Setelah 56 hari berturut-turut tanpa kasus baru Covid-19, muncul lusinan kasus baru di China tepatnya di Beijing.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Sabtu (13/6/2020) mengeluarkan pernyataan yang menyebut seluruh pasien baru telah diisolasi dan dirawat.

Atas temuan tersebut segera dilakukan penelusuran kontak dan pengurutan genetik dari sampel juga tengah dilakukan untuk memahami lebih lanjut sumber klaster dan hubungan antarkasus.

Direktur Eksekutif Program Darurat WHO, Dr Mike Ryan, mengatakan penting untuk mencari faktor-faktor risiko spesifik, situasi, perilaku, dan konteks, terkait penularan di klaster-klaster tersebut, untuk mencegah terjadinya wabah yang lebih luas.

Tetap waspada

Mengutip CNBC, (15/6/2020), Kepala Unit Penyakit dan Zoonosis WHO, Dr Maria Van Kerkhove, mendesak otoritas kesehatan untuk tetap waspada dengan banyaknya negara yang menghadapi kemunculan kasus-kasus baru virus corona.

"Seluruh negara harus tetap siap. Jadi, sangat penting bagi negara-negara untuk memiliki sistem yang dapat mengidentifikasi kasus terduga dengan cepat dan melakukan pemeriksaan," kata Verkhove.

Pihaknya meminta negara-negara untuk memastikan tes, isolasi, penelusuran kontak, dan karantina agar kemunculan kasus-kasus baru dapat dikendalikan dengan cepat.

"Semua negara harus bersiap dengan episenter itu dan mencegah kemungkinan menjadi tempat selanjutnya bagi kasus-kasus baru untuk muncul," katanya.

Kondisi di Beijing

Kemunculan kasus-kasus baru membuat pihak berwenang di Beijing melakukan sejumlah langkah cepat.

Beberapa bagian dari Ibu Kota China itu dipagari pada Senin (15/6/2020), dengan pos pemeriksaan keamanan yang didirikan di kompleks perumahan dan orang-orang berisiko tinggi.

Mengutip The Guardian, 16 Juni 2020, lebih dari 20 daerah di Beijing saat ini telah ditetapkan dengan status risiko sedang.

Pada hari Selasa (16/6/2020), otoritas kesehatan juga mengatakan bahwa perumahan yang telah ditutup dan orang-orang di karantina akan memperoleh makanan dan obat-obatan.

 "Situasi endemik di ibu kota sangat serius. Saat ini, kita harus mengambil langkah tegas untuk menghentikan penyebaran Covid-19" kata juru bicara Xu Hejian.

Halaman
123
Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved