Komisi III DPRD Bali Minta Masyarakat Lokal Lebih Diberdayakan pada Proyek-proyek Pusat dan Provinsi
Kondisi ini menyebabkan masyarakat Bali hanya jadi penonton ketika pembangunan proyek tersebut dilaksanakan.
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sejumlah proyek di Bali yang dilaksanakan oleh pemerintah ternyata banyak yang tidak memberdayakan keberadaan masyarakat lokal.
Kondisi ini menyebabkan masyarakat Bali hanya jadi penonton ketika pembangunan proyek tersebut dilaksanakan.
Hal ini terkuak dalam rapat kerja antara Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dengan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Bali di Gedung DPRD Bali, Kamis (81/6/2020).
"Beberapa kali kami turun ke lapangan, beberapa proyek pusat dan juga provinsi itu banyak bukan orang Bali (yang mengerjakan)," kata Ketua Komisi III DPRD Bali, I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri Suyasa saat ditemui usai rapat.
• AirAsia Terapkan Protokol Kenormalan Baru, Penumpang Hanya Dibolehkan Bawa Satu Bagasi ke Kabin
• 10 Ribu Masker Dibagikan Melalui Karang Taruna di 4 Kecamatan di Denpasar
• Katalog Promo Indomaret 18 Juni 2020, Super Hemat Diskon Susu hingga Snack Beli 2 Gratis 1
Oleh karena itu, pihaknya bersama segenap jajaran Komisi III DPRD Bali menginginkan agar masyarakat lokal, baik kontraktor maupun sumber daya manusia (SDM) lokal Bali lainnya juga turut diberdayakan.
"Itu juga sebagai rekomendasi kami nanti supaya itu juga diperhatikan," kata mantan Rektor Universitas Mahendradatta itu.
Diah Werdhi mengatakan, selama ini kurangnya keterlibatan masyarakat lokal dalam sejumlah proyek di Bali disebabkan karena adanya tender melalui daring (online).
Melalui cara ini, semua kontraktor baik dari dalam maupun luar Bali bisa mengambil proyek di Pulau Dewata.
Ke depan, situasi ini akan diatur oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui Peraturan Gubernur (Pergub), sehingga hal tersebut bisa disiasati.
"Mudah-mudahan lah, supaya kita tidak cuma jadi penonton saja. Jadi proyek-proyek besar seperti APBN, bendungan itu semua orang Kalimantan, tidak ada orang Bali," keluhnya.
"Nah itulah, jangan sampai ribut nanti kalau masyarakat tahu, kami tekankan nanti untuk di Dinas PUPR. Intinya soal local genius inilah, supaya diberdayakan lah orang-orang lokal," imbuh Politisi PDI Perjuangan Provinsi Bali itu.
Menurut Diah Werdhi, keberadaan SDM di Bali tidak kalah dengan yang dari luar.
Berbagai lulusan perguruan tinggi seperti Universitas Udayana (Unud) sudah mampu berkecimpung dalam berbagai proyek tersebut.
Terlebih lagi, mereka juga telah banyak terlibat dalam pembangunan yang dilaksanakan oleh perusahaan asing.
• Arsenal Masih Bertengger di Papan Tengah Setelah Kalah 0-3 Melawan Man City
• Apa Dampaknya Jika Sudah Menikah Tapi Masih Disubsidi Orangtua?
• Ratu Inggris Punya Sederet Aturan Mandi Yang Harus Dipatuhi Staf Kerajaan