Virus Corona

Kapten Kapal Induk AS Dipecat Lantaran Ribuan Prajurit Angkatan Laut Positif Covid-19

Laksamana Michael Gilday kepala operasi AL AS, mengatakan Brett Crozier yang dipecat sebagai kapten USS Theodore Roosevelt pada April,

Editor: Wema Satya Dinata
Reuters/Al Arabiya
ILUSTRASI-Kapal Induk USS Theodore Roosevelt 

TRIBUN-BALI.COM - Virus corona ( COVID-19) di kapal induk milik Amerika Serikat (AS) USS Theodore Roosevelt menimbulkan korban jiwa dan jabatan.

Gara-gara ribuan angkatan laut AS positif COVID-19, sang Kapten Brett Crozier dipecat secara permanen gara-gara tidak bisa mengendalikan COVID-19 di kapal bertenaga nuklir itu.

Laksamana Michael Gilday kepala operasi AL AS, mengatakan Brett Crozier yang dipecat sebagai kapten USS Theodore Roosevelt pada April, dinyatakan bersalah dalam menangani wabah Covid-19 di kapal pada Maret.

Gilday juga menyalahkan Laksamana Muda Stuart Baker karena kepemimpinan yang buruk.

Menkes Keluarkan Pedoman Baru Soal Protokol Kesehatan di Mall dan Fasilitas Umum

Tips Merawat Tanaman Hias di Dalam Rumah untuk Ciptakan Udara Segar

Rapid Test Gratis Bantu Santri Bali Kurang Mampu

"Saya yakin baik Laksamana Baker maupun Kapten Crozier kurang dari apa yang kita harapkan saat mereka memegang komando," kata Gilday dikutip dari AFP Sabtu (20/6/2020).

"Dalam tinjauan tindakan Laksamana Baker dan Kapten Crozier, mereka tidak cukup cepat memenuhi kewajiban utamanya" untuk menjaga keamanan 5.000 awak kapal.

Setelah melakukan penyelidikan 2 bulan, AL AS memutuskan Crozier tidak akan kemnbali ke Roosevelt atau kapal-kapal lainnnya.

Sementara itu promosi yang dinantikan Baker telah ditunda sambil menunggu tinjauan lebih lanjut.

Wabah virus corona di kapal Roosevelt adalah salah satu gejolak awal pandemi di AS, yang membuat kapal besar itu tertahan selama lebih dari sebulan di pelabuhan Guam.

Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang kesiapan perang AS, dan kekhawatiran wabah juga melanda kapal-kapal lain.

Lebih dari 1.000 pelaut termasuk Crozier, yang dinyatakan positif Covid-19 meski hanya sedikit yang menunjukkan gejala parah dan satu orang meninggal.

Kasus ini menggegerkan masyarakat usai surat yang ditulis Crozier mengeluhkan kurangnya dukungan dalam menangani wabah.

Surat itu bocor ke media pada akhir Maret.

Di saat penyelidikan awal tampak mendukung keluhan Crozier, penyelidikan yang lebih mendalam menunjukkan Crozier dan Baker gagal menangani krisis ini dengan baik, kata Gilday.

8 Tahun Beruntun Banyuwangi Raih Opini WTP

Liga Inggris Pekan ke-30 Brighton vs Arsenal, Pelatih Meriam London Pusing Absennya 3 Pemain Kunci

Daftar Wilayah Indonesia Akan Dilewati Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020

Mereka "gagal" mengevakuasi para pelaut dari kapal ke fasilitas di Guam dengan cepat.

Crozier disebutnya lebih fokus pada kenyamanan para pelaut, mengatur kamar hotel daripada menerima fasilitas yang sudah disiapkan di pusat kebugaran.(*)

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved