Laporkan Tentaranya Tewas Dalam Bentrok, India Sebut Jenazah Ada yang Dimutilasi oleh Tentara China
Terkini, India mengklaim jika tentaranya menjadi korban mutilasi tentara China setelah dihajar dan dipukuli hingga tak bernyawa dalam bentrok
TRIBUN-BALI.COM - Insiden bentrokan antara tentara India dengan China di perbatasan hingga menyebabkan hubungan kedua negara memanas.
Terkini, India mengklaim jika tentaranya menjadi korban mutilasi tentara China setelah dihajar dan dipukuli hingga tak bernyawa dalam bentrok di perbatasan Himalaya.
Tak hanya itu, India juga menunjukkan alat pukul berpaku yang digunakan dalam perkelahian.
Akibat insiden berdarah tersebut, 20 tentara India tewas terbunuh dalam bentrok yang terjadi pada Senin malam awal pekan ini.
Korban itu merupakan yang pertama kali terjadi sejak perseteruan dua negara nuklir; China dan India pada 1975.
China mengatakan pihaknya memiliki angka korban sebanyak 43 orang namun tidak mengatakan apakah mereka semua terbunuh dalam baku hantam di Lembah Galwan, Ladakh itu.
Pada Kamis (18/6/2020), pihak India mengklaim bahwa setelah tentara mereka tewas akibat dipukuli menggunakan alat pukul berpaku, tentara China memutilasi mayat-mayat itu.

Tidak ada baku tembak sesuai perjanjian damai yang melarang senjata api dalam jarak 2 kilometer dari Line of Actual Control (LAC), garis yang ditarik ke lembah setinggi 17.000 kaki setelah kekalahan India dalam Perang Sino-India 1962.
Peristiwa ini menjadi titik puncak amarah di pihak India sebagaimana dilaporkan India Today.
Pihak pemantau HAM Delhi telah menekan kepada Perdana Menteri Narendra Modi untuk melakukan pembalasan kuat terkait peristiwa ini.
Sementara itu, Juru bicara Menteri Hubungan Luar Negeri India, Anurag Srivastava dalam responsnya terhadap klaim China akan lembah Galwan mengatakan bahwa kedua pihak akan mengatasi masalah ini dengan penuh tanggung jawab.
"Membuat klaim berlebihan dan tidak dapat dipertahankan sangat bertentangan dalam hal ini," ujarnya dalam sebuah pernyataan.
Kedua belah pihak saling tuduh soal siapa yang memicu lebih dulu pertengkaran di lembah itu.
Sebuah media melaporkan bahwa kepala pejabat tentara masing-masing pihak telah berjumpa pada Rabu kemarin untuk mengatasi situasi namun hasilnya masih belum dapat dikonfirmasi.
Para tentara India termasuk seorang kolonel tewas akibat beberapa luka dan mati kedinginan sebab suhu di wilayah itu di bawah nol derajat.