Ngurah Bob Kreatif Buat Layangan Celepuk Berbagai Karakter Gambar, Ukurannya Bisa Hingga 3,8 Meter
Layangan berukuran 1,5 meter hingga 3,80 meter berjejer dihalaman rumahnya, layangan- layangan tersebut merupakan layangan pesanan
Penulis: I Nyoman Mahayasa | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan wartawan Tribun Bali, I Nyoman Mahayasa
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Sejumlah layangan jenis celepuk (burung hantu) berbagai ukuran berjejer di rumah Ngurah Bob, di Bedulu , Gianyar , Sabtu (20/6/2020).
Layangan berukuran 1,5 meter hingga 3,80 meter berjejer dihalaman rumahnya, layangan- layangan tersebut merupakan layangan pesanan yang ia lukis menggunakan air brush,
Tak hanya layangan bergambar celepuk, ia juga kerap menerima pesanan gambar wajah dari pemesan, saat ini ia sedang menyelesaikan layangan berukuran 3,80 meter bergambar karakter topeng Bali.
Untuk menyelesaikan satu layangan dengan ukuran 3,80 meter ia mengerjakannya selama dua hari, sedangkan layangan yang berukuran 1,5 meter dalam satu hari ia bisa menyelesaikan dua buah layangan.
• Seorang Pasien Positif Covid-19 Meninggal, Denpasar Tambah 23 Kasus Baru
• Makan Terlalu Malam Rentan Naikkan Berat Badan dan Kadar Gula Darah, Ini Penjelasannya
• Rudal Mampu Bidik Target Sejauh 280 Km, Menhan Iran Klaim Musuh Ketakutan
Layangan celepuk saat ini paling banyak diminati meski bantang (rangka) layangan berbentuk celepuk, berbagai kreasi gambar sering dipesan oleh pembeli yang ia promosikan lewat media sosial, dari gambar rangda, celuluk, dan berbagai karakter topeng Bali, hingga wajah penyanyi seperti Bob Marley.
Harga persatu layangan ia jual mulai dari dua ratus ribu ke atas tergantung dari ukuran layangan.
Menggunakan cat mobil di campur tiner dan alat kompresor puluhan layangan sudah ia buat .
Ia mengatakan euphoria layangan saat ini sangat berbeda dari tahun tahun sebelumnya, jika tahun lalu layangan biasanya ramai di festival layangan yang di gelar oleh komunitas, saat ini pengemar layangan lebih banyak menaikan layangannya di desa atau di rumah masing-masing karena efek dari Covid-19.
Saat ini tak hanya ia yang menjual layangan bergambar, banyak juga temannya yang menjual layangan bergambar seperti yang ia lakukan, bahkan ada yang mengunakan teknologi print
"Ya sekarang sudah banyak yang membuat layangan bergambar, ada juga yang mengunakan alat print, tapi menurut saya taste-nya tentu berbeda dengan tehnik handmade ada kepuasan tersendiri, saat ini banyak saingan, namun semua punya rejekinya masing masing, kalo saya memang hobi melukis kalau laku ya itu bonus,” ucap Ngurah.
Saat ini banyak terjadi kasus terjerat tali layangan bahkan sudah ada yang meninggal akibat terjerat tali layangan yang membentang di jalan, ia tetap menyarankan ke teman-temannya agar lebih memilih tempat yang aman untuk menaikan layangan seperti di sawah yang jauh dari jalan raya.(*)