Corona di Bali

Dewa Gede Rai Sebut Denpasar Belum Memenuhi Kriteria untuk New Normal

Pihaknya mengaku tetap melakukan pemantauan di tempat wisata tersebut terkait kunjungan masyarakat di saat tempat wisata ini ditutup.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
Pixabay
Ilustrasi Covid-19 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Hingga kini Kota Denpasar belum bisa menerapkan new normal atau adaptasi kebiasaan baru.

Hal ini dikarenakan angka penyebaran dan penularan Covid-19 masih tinggi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai yang diwawancarai, Selasa (23/6/2020) siang.

"Kan kalau sesuai ketentuan, angka penyebaran dan penularannya harus di bawah satu. Kita belum memenuhi kriteria. Kalau di Denpasar masih di atas satu sehingga belum bisa new normal. Namun Pemkot Denpasar sudah menyiapkan ke arah itu dengan penerapan Perwali Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM)," kata Dewa Rai.

Apabila harus dilaksanakan new normal ini, pihaknya mengaku siap menerapkannya.

Apalagi sampai saat ini belum bisa diprediksi kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir.

"Usaha untuk new normal sudah kita lakukan, bahkan ada surat edaran kepada seluruh instansi vertikal termasuk ke perusahaan swasta untuk masing-masing instansi tersebut membentuk Satgas penanganan Covid-19 serta mempersiapkan sarana prasarana untuk penerapan protokol kesehatan," katanya.

Sementara itu, terkait pembukaan tempat wisata di Denpasar sampai saat ini juga belum dilakukan.

"Tempat wisata belum dibuka. Di Denpasar kan pengelolaannya beda-beda juga, ada yang dikelola Pemkot, ada desa adat dan ada juga dikelola provinsi, sehingga belum ada rencana pembukaan tempat wisata," katanya.

Namun pihaknya mengaku tetap melakukan pemantauan di tempat wisata tersebut terkait kunjungan masyarakat di saat tempat wisata ini ditutup. 

Antisipasi Indekos

Pengawasan indekos atau rumah kos dan penduduk pendatang di Kota Denpasar terus dilaksanakan dan digencarkan.

Hal ini dikarenakan kos-kosan dicurigai berpotensi atau berpeluang menjadi tempat penyebaran kasus Covid-19.

Apalagi menurut I Dewa Gede Rai, saat diwawancarai Selasa (23/6/2020) siang, pergerakan masyarakat ke Kota Denpasar masih tinggi.

"Oleh karena itu, rumah kos-kosan akan disasar terus. Juga penduduk non permanen akan didata terus untuk mengetahui apakah ada yang baru datang tanpa mengikuti aturan," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved