Kronologi 3 TKI Tersesat di Hutan Belantara, Jalan Kaki dari Malaysia Sampai Kehabisan Bekal
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Gunawan, luasnya kawasan hutan di perbatasan menjadi salah satu kendala
TRIBUN-BALI.COM - Tim SAR masih mencari tiga tenaga kerja Indonesia ( TKI) yang tersesat di hutan belantara yang menjadi perbatasan antara Indonesia dan Malaysia di Kapuas Hulu, Pontianak.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Gunawan, luasnya kawasan hutan di perbatasan menjadi salah satu kendala.
"Belum ditemukan. Mengingat luasnya wilayah hutan di perbatasan. Saat ini masih terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak teknis," ungkap Gunawan.
Gunawan menambahkan, tiga TKI yang tersesat diketahui bernama Safari, Juli Hartono dan Junaidi.
• Susi Pudjiastuti Colek Kaesang dan Gibran, Kutip Ungkapan Jokowi Soal Visi Misi Menteri
• Tak Ingin Darah Tinggi Kambuh, Begini Cara Mencegahnya
• BREAKING NEWS - 5 Rumah di Asrama TNI Sudirman Denpasar Terbakar, Danrem 163/WS Tinjau Lokasi
Ketiganya merupakan warga Sambas, Kalimantan Barat.
Menurut Gunawan, awalnya ada enam warga Sambas yang memutuskan pulang kampung setelah tak ada pekerjaan di Malaysia.
Mereka adalah Rifki, Holdi, Thamrin, Safari, Juli Hartono dan Junaidi.
Namun, akibat kebijakan lockdown di Malaysia, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) ditutup.
Keenam TKI itu lalu memutuskan melewati hutan belantara.
Kehabisan bekal
Setelah itu, menurut Gunawan, saat menyusuri hutan belantara, keenam warga tersebut kehabisan bekal di tengah perjalanan.
"Di tengah perjalanan, mereka tersesat di hutan dan kekurangan bekal," ucap Gunawan.
Mereka memutuskan untuk membagi dua kelompok.
Kelompok pertama Rifki dan Thamrin, mereka memutuskan kembali ke Kota Kapit, Serawak, Malaysia.
• WIKI BALI - Strategi Bisnis Ajik Krisna Bangkit dari Pandemi Covid-19
• WIKI BALI - Ajik Krisna Kembali Bertani, Outlet Singajara Akan Dijadikan Tempat Produksi Camilan
• Daftar Wilayah Zona Hijau Covid-19 di Indonesia, 112 Daerah Mulai Aceh hingga Papua
Sementara kelompok kedua, yaitu Holdi, Safari, Juli Hartono dan Junaidi, tetap melanjutkan perjalanan.