Corona di Bali
Satgas Gotong Royong Desa Padangsambian Kelod Lakukan Ronda 24 Jam, 400-an Warga Sudah di-Rapid Test
Bahkan sejak adanya pandemi Covid-19 ini, Satgas Gotong Royong bersama warga melakukan penjagaan maupun ronda selama 24 jam.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
Selanjutnya diambil alih oleh warga di masing-masing banjar untuk melakukan ronda.
Setiap ronda dilakukan oleh 10 sampai 15 orang yang disesuaikan dengan luas banjar.
"Perumahan-perumahan juga melakukan ronda. Kami sudah mengeluarkan surat hasil kesepakatan bersama dengan Bendesa Adat Kerobokan agar wajib melakukan ronda akibat dari dampak pandemi Covid-19," katanya.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini bukan berarti tanpa masalah.
Anggaran desa yang terbatas menjadi masalah salah satunya, apalagi di wilayahnya harus dilakukan penyemprotan disinfektan rutin dua kali sekali.
"Bahkan kami juga tak bisa memberikan jaminan kepada anggota Satgas di masing-masing banjar seperti memberikan vitamin kepada mereka," katanya.
Beberapa anggota Satgas Gotong Royong juga ada yang mengeluh karena harus bekerja 24 jam.
Belum lagi jika ada warganya yang positif Covid-19, satgas harus membantu melakukan tracking dan melakukan penjagaan jika wilayah sekitar harus diisolasi.
"Walaupun ada keluhan, astungkara karena kesadaran dari semua pihak menjaga wilayah jadi tetap bergerak dengan semangat," katanya.
Dan untuk tetap memberikan semangat pada Satgas Gotong Royong, pihaknya pun harus sering turun mendatangi posko untuk memberikan suport pada petugas.
"Saya harus menyusun jadwal, hari ini saya ke banjar ini. Kalau tidak siang, malam saya datangi untuk memberikan suport pada mereka agar tetap semangat," katanya. (*)