Ayah Utang Narkoba, Siswi SMP di Jambi Ini Dihabisi Secara Sadis, Begini Pengakuan Pelaku

Siswi berinisial M sebelum dibunuh ternyata berpamitan hendak belajar kelompok dengan rekan-rekannya.

Editor: Ady Sucipto
pixabay.com
ilustrasi pembunuhan sadis 

TRIBUN-BALI.COM - Kasus pembunuhan sadis seorang siswi SMP berinisial M (16) di Sarolangun, Jambi akhirnya terungkap. 

Siswi berinisial M sebelum dibunuh ternyata berpamitan hendak belajar kelompok dengan rekan-rekannya. 

Namun nahas, M justru ditemukan tewas mengenaskan bersimbah darah dengan kondisi setengah telanjang di sebuah kebun Karet di Sarolangun, Jambi. 

Rupanya, remaja itu diperkosa dan dibunuh oleh teman ayahnya, Ikhsan, lantaran sang ayah memiliki utang narkoba terhadap pelaku sebesar Rp 2,1 juta.

Pamit belajar kelompok, dibuntuti

Kapolres Sarolangun, AKBP Deny Heryanto saat jumpa pers kasus pembunuhan sadis di Sarolangun dengan menghadirkan pelaku pembunuhan siswi SMP di Sarolangun.
Kapolres Sarolangun, AKBP Deny Heryanto saat jumpa pers kasus pembunuhan sadis di Sarolangun dengan menghadirkan pelaku pembunuhan siswi SMP di Sarolangun. (Tribun Jambi/ Wahyu Herliyanto)

Kapolres Sarolangun AKBP Deny Heryanto mengemukakan, kejadian itu berlangsung 15 April 2020.

Awalnya, tersangka pergi ke rumah ayah korban. Namun, ia hanya bertemu dengan M. Saat ditanya di mana keberadaan sang ayah, M menjawab tidak tahu.

Jawaban M membuat tersangka tak puas. Tersangka kemudian diam-diam membuntuti anak temannya itu. M dibuntuti ketika hendak belajar kelompok dengan rekan sekelasnya.

Saat itu, M pergi seorang diri dari rumah berjalan kaki untuk belajar kelompok.

"Tersangka tak puas dan mengikuti korban, sampai di TKP HP dirampas oleh tersangka dan disuruh cari di mana ayahnya," kata Kapolres.

"Saat itu itu pula ia (tersangka) sempat memperkosa korban sebelum membunuhnya," ujar dia.

Ilustrasi aplikasi WhatsApp -
Ilustrasi aplikasi WhatsApp - (Pixabay)

Teman M menunggu

Rekan-rekan M resah lantaran M tak kunjung datang. Mereka berupaya menghubungi M melalui WhatsApp.

Pesan itu tak mendapat balasan. Hingga petang rupanya M tak datang ke rumah temannya.

Ia juga tak pulang ke rumah meski waktu telah menunjukkan pukul 18.00 WIB.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved