Corona di Indonesia

Ketua Tim Riset Sebut Vaksin Lokal Corona Menuju Pra Uji Klinis, Diproduksi Massal Pertengahan 2021

Menurut Ghufron, vaksin yang dikembangkan konsorsium nasional saat ini terus mengalami kemajuan.

Editor: Wema Satya Dinata
Pixabay
Ilustrasi penelitian vaksin virus corona. 

TRIBUN-BALI.COM - Indonesia terus berupaya mengembangkan vaksin lokal atau buatan dalam negeri untuk menanggulangi penyebaran virus corona, yang diperuntukan bagi masyarakat Indonesia sendiri.

Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kementerian Riset dan Teknologi Ali Ghufron Mukti menyebutkan, Indonesia perlu memenuhi kebutuhan vaksinnya sendiri karena adanya kekhawatiran tentang distribusi global vaksin yang diproduksi negara asing tak merata.

 "Jadi akan dikembangkan oleh Indonesia, dari Indonesia, untuk Indonesia," kata Ali Ghufron Mukti saat konferensi pers dari Kantor Presiden, Kamis (2/7/2020), seperti disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden.

Menurut Ghufron, vaksin yang dikembangkan konsorsium nasional saat ini terus mengalami kemajuan.

Hingga Awal Juli Ini, KPK Dibawah Pimpinan Firli Bahuri Berhasil OTT Dua Kepala Daerah Selama 2020

Sayur-sayuran Ini Tidak Boleh Dikonsumsi Penderita Diabetes, Kandungan Gulanya Tinggi

36 Karyawan Pabrik Unilever Cikarang Positif Covid-19

Pihak konsorsium mengembangkan vaksin dengan metode protein rekombinan menggunakan strain Covid-19 asal dari Indonesia.

Metode ini dipilih karena Indonesia sendiri sudah memiliki teknologinya.

Masih dari penjelasan Ghufron, BUMN Bio Farma sudah bekerja sama dengan perusahaan biofarmasi China yakni Sinovac Biotech untuk mengembangkan vaksin corona.

 Selain itu, Perusahaan farmasi Kalbe Farma dan perusahaan bioteknologi Korea Selatan Genexine juga bekerja sama untuk memproduksi vaksin serupa.

Ghufron memperkirakan proses preclinical trial vaksin baru akan dimulai pada akhir 2020. Dan jikalau ada perpanjangan, bakal berlanjut pra ujicoba klinis tersebut awal 2021.

Dengan kondisi tersebut, ia memprediksi vaksin baru bisa diproduksi massal dan tersedia bagi masyarakat pada pertengahan tahun depan.

"Hasilnya (tersedia) untuk masyarakat kita pada pertengahan 2021," kata Ghufron.

Ghufron menyebutkan, proses pengembangan vaksin ini sudah terhitung cepat.

Biasanya, menurut dia, butuh waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan suatu vaksin.

Namun karena situasi krisis, maka Kemenristek bekerja sama dengan berbagai lembaga berupaya mempercepat proses pengembangan vaksin ini.

Bercerai Dari Engku Emran, Laudya Cynthia Bella Sempat Ceritakan Hidupnya Saat Berumah Tangga

Hak Jawab - Charlie Wijaya Bantah Tuduh Bintang Emon Pakai Narkoba

Ramalan Zodiak Cinta 4 Juli 2020, Virgo Cobalah Temukan Kata-kata yang Tepat, Bagaimana Zodiakmu?

Ia menambahkan, nantinya proses pemberian vaksin juga tak bisa dilakukan sekaligus.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved