Corona di Indonesia

Pabrik Unilever Cikarang Tutup Sementara, 265 Orang Dirumahkan Karena 22 Karyawan Positif Covid-19

Aktivitas pabrik Unilever terpaksa ditutup sementara guna meminimalisasi potensi penyebaran virus corona di klaster industri.

Editor: Eviera Paramita Sandi
Unilever.co.id
Logo Unilever Indonesia 

TRIBUN-BALI.COM - Virus corona kembali menjangkiti klaster industri di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. 

Terbaru, ada 22 karyawan pabrik perusahaan consumer goods Unilever Indonesia di Cikarang, Bekasi, dinyatakan positif Covid-19.

Aktivitas pabrik Unilever terpaksa ditutup sementara guna meminimalisasi potensi penyebaran virus corona di klaster industri.

Sebanyak 265 karyawan dirumahkan hingga kondisi dinyatakan aman untuk bekerja kembali.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengatakan, ada penambahan jumlah kasus positif corona di PT Unilever Cikarang.

Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Jumat (3/7/2020).

Alamsyah menambahkan, pihaknya telah melakukan penelusuran selama tiga hari.

Sehingga hasil dari pelacakan itu ditemukan kasus positif corona bertambah tiga orang.

"Setelah tiga hari ini kita melakukan tracing," kata Alamsyah.

Ia menyampaikan, kerja sama yang baik antar pihak dan langkah-langkah dalam penanganan Covid-19 telah dilakukan dengan melibatkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi dan pengelola kawasan industri..

Lebih lanjut, Alamsyah berujar, dari sebelumnya kasus terkonfirmasi positif sebanyak 19 orang.

Kini total menjadi 22 orang dinyatakan positif Covid-19 di Unilever Cikarang.

"Kita temukan ada 22 kasus konfirmasi positif," papar Alamsyah.

Terhadap perusahaan itu sendiri, kata dia, sudah dillakukan langkah-langkah penutupan sejak Senin (1/7/2020).

"Sudah ditutup mulai kemarin hari Senin," ucapnya.

Saat ini 22 karyawan yang dinyatakan positif tengah menjalani perawatan intensif di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Bekasi.

Direktur Corporate Affairs dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk, Sancoyo Antarikso menegaskan bahwa kesehatan dan keselamatan karyawan adalah prioritas utama.

Sehingga keputusan untuk menghentikan sementara operasional pabrik merupakan pilihan paling tepat.

“Operasional segera kami tangguhkan begitu mendapat kabar tersebut," kata Sancoyo dalam keterangan resminya, Kamis (2/7/2020).

"Untuk berfokus menerapkan berbagai langkah preventif dalam upaya menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan,” imbuhnya.

Langkah ini juga telah dikoordinasikan dengan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi.

"Kami berterima kasih atas dukungan penuh yang diberikan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi," ujar Sancoyo.

"Sejak awal kami selalu berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan pemerintah dan otoritas terkait."

"Kami percaya bahwa kemitraan yang kuat dengan otoritas terkait dan transparansi merupakan kunci dalam upaya kami menjaga situasi agar tetap terkendali," paparnya.

Sancoyo juga mengatakan, penghentian sementara kegiatan operasional pabrik di Bekasi tidak akan mempengaruhi ketersediaan produk-produk Unilever di pasaran.

“Kami akan terus memastikan bahwa semua standar keselamatan dan kesehatan kerja di pabrik kami terpenuhi sebelum kami kembali pada operasional normal," tutur Sancoyo.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 22 Karyawan Unilever Cikarang Positif Covid-19, Pabrik Tutup Sementara, Ratusan Dirumahkan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved