Corona di Bali
Persembahyangan Saraswati di SMK Pariwisata Dalung Digelar Sederhana dan Ikuti Protokol Kesehatan
Namun, di tengah wabah Pandemi Covid-19, SMK Pariwisata Dalung (Prada) menggelar persembahyangan dengan sederhana.
Penulis: Rizal Fanany | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Persembahyangan Hari Raya Saraswati kali ini cukup berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Di tahun lalu sebelum Pandemi Covid-19 persembahyangan memperingati Hari Raya turunnya ilmu pengetahuan selalu digelar di sekolah-sekolah dan dihadiri seluruh guru dan murid.
Namun, di tengah wabah Pandemi Covid-19, SMK Pariwisata Dalung (Prada) menggelar persembahyangan dengan sederhana.
Ni Luh Erawati, Humas SMK Pariwisata Dalung mengatakan peserta persembahyangan dibatasi dan wajib mengikuti protokol kesehatan.
• Bisa Jadi Ganggu Aktivitas, Berikut 5 Penyebab Mudah Mengantuk di Siang Hari
• Jokowi Sebut Indonesia Berpeluang Naik Status Jadi Negara Berpendapatan Tinggi, Ini Syaratnya
• Cocok untuk Orang Kantoran, Berikut 4 Diet Sehat yang Bikin Berat Badan Tetap Stabil
Seperti cek suhu tubuh dan cuci tangan sebelum masuk lingkungan sekolah, wajib masker bagi semua peserta dan petugas mengenakan masker dan Face Shield.
"Peserta yang mengikuti persembahyangan kali ini di batasi yakni perwakilan guru dan perwakilan murid kurang lebih 25 peserta. Untuk petugas memakai masker, face shield dan sarung tangan medis". Katanya.
Sebelum persembahyangan dimulai sejumlah guru dan pegawai keliling memercikkan tirta ke ruangan-ruangan kelas dan semua lingkungan sekolah untuk disucikan.
Menurutnya melaksanakan persembahyangan dengan menggunakan masker maupun face shield sejatinya tidak merubah makna persembahyangan itu sendiri namun bisa mengganggu konsentrasi karena tidak dapat berkonsentrasi dengan baik.
" Kita yang di dunia pendidikan Saraswati atau hari turunnya ilmu pengetahuan ini sangat sakral. Mungkin sembahyang dengan menggunakan masker dan face shield ini masih belum terbiasa, tapi memang terlalu lama memakai APD ini gerah dan mengganggu konsentrasi saat menggunakannya". Imbuhnya.
Dia menjelaskan murid yang tidak bisa mengikuti persembahyangan di sekolah,diarahkan melakukan persembahyangan di rumah secara mandiri.
" Para murid yang tidak hadir di sekolah kita arahkan untuk tetap melaksanakan sembahyang mandiri di rumah". Jelasnya.
Ia berharap pandemi covid-19 segera berakhir dan bisa menggelar persembahyangan Saraswati seperti biasa. (*).