Serba Serbi

Sabuh Mas Merupakan Odalan Sarwa Berana, Ini Persembahannya

Sehari setelah Soma Ribek atau sehari sebelum Pagerwesi disebut dengan Sabuh Mas. Sabuh Mas dirayakan hari ini, Selasa (7/7/2020).

Penulis: Putu Supartika | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Putu Supartika
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Sehari setelah Soma Ribek atau sehari sebelum Pagerwesi disebut dengan Sabuh Mas.

Sabuh Mas dirayakan hari ini, Selasa (7/7/2020).

Sabuh Mas merupakan hari raya berdasarkan pawukon yang dirayakan setiap enam bulan atau 210 hari sekali.

Dilaksanakan pada Anggara (Selasa) Wage wuku Sinta.

Terkait hal itu, dalam lontar Sundarigama disebutkan:

Anggara Wage, sabuh mas ngaran, pasucian Bhatara Mahadewa, pakertinia ring raja berana emas manik, mwang sarwa mula ratna manik.

Kutipan ini berarti pada hari Anggara (Selasa) Wage, disebut dengan Sabuh Mas.

Merupakan hari yang disucikan untuk memuja Bhatara Mahadewa, dengan jalan melakukan upacara agama, terhadap harta benda kakayaan, yaitu manik dan segala manikam.

Sehingga pada Sabuh Mas ini menurut lontar Sundarigama jelas merupakan hari pemujaan kepada Bhatara Mahadewa yang menguasai arah pascima (barat).

Pemujaan kepada Bhatara Mahadewa bertujuan untuk memohon kesentosaan serta kemajuan.

Sarana upakara yang digunakan yaitu suci, daksina, peras penyeneng, sesayut yang disebut amerta sari, canang lenga wangi, burat wangi dan reresik, tadah pawitra.

Tempatnya yaitu dihaturkan di piyasan di sanggar (di piyasan atau di sanggah).

Sementara itu, dalam website phdi.or.id disebutkan pula saat Sabuh Mas melakukan persembahan kepada Hyang Mahadewa dengan melakukan odalan sarwa berana.

Upakara atau batennya yaitu canang burat wangi, canang raka, beras kuning, tebasan bagia satata sai.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved