Pandemi Corona Pengaruhi Pola Belanja Rumah Tangga di Indonesia, Pengeluaran untuk Makanan Meningkat

Merujuk Survei Sosial Demografi Dampak Covid-19 dari Badan Pusat Statistik (BPS), aktivitas belanja makanan meningkat tajam hingga 51 persen

Editor: Wema Satya Dinata
Pexels
Ilustrasi belanja. 

TRIBUN-BALI.COM - Pandemi Covid-19 yang tengah melanda dunia, termasuk juga Indonesia dipastikan akan memengaruhi kehidupan masyarakat, baik aspek kesehatan maupun sosial dan ekonomi.

Dikutip dari Kontan.co.id, Senin (22/6/2020), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, selama pandemi Covid-19 berlangsung terdapat perubahan pola pengeluaran rumah tangga di masyarakat.

Merujuk Survei Sosial Demografi Dampak Covid-19 dari Badan Pusat Statistik (BPS), aktivitas belanja makanan meningkat tajam hingga 51 persen.

Pola konsumsi itu selaras dengan tren global, di mana memasak dan makan di rumah meningkatkan belanja makanan, baik mentah maupun siap konsumsi.

Permintaan Garam Amed di Bali Turun 100 Persen Sejak Terjadi Pandemi Covid-19

PT Kliring Berjangka Indonesia Rilis Laporan Keuangan 2019, Laba Bersih Rp 50 Miliar Lebih

Dinonaktifkan Karena Pembuatan KTP Djoko Tjandra, Lurah Grogol Selatan Diduga Langgar Disiplin PNS

 Dikutip dari hasil survei yang sama, 9 dari 10 responden mengaku, aktivitas belanja online mereka meningkat selama pandemi Covid-19.

Secara spesifik, pada April 2020, 46 persen responden mengaku, peningkatan aktivitas belanja online digunakan untuk membeli bahan makanan.

Sementara itu, dilansir dari Kompas.com, Jumat (22/5/2020), Presiden Komisaris SEA Group Pandu P Syahrir menyebut bahwa kebijakan kerja dari rumah juga memengaruhi pola konsumsi masyarakat, termasuk belanja online.

Kini, dengan diberlakukannya new normal, sebagian pekerja akan tetap bekerja dari rumah.

Artinya, new normal juga akan terus memengaruhi kebiasaan masyarakat berbelanja online.

Aktivitas zaman now

Memasuki era new normal, masyarakat akan kembali beraktivitas seperti biasa, tetapi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Hal yang sama terjadi pula pada aktivitas berbelanja.

Masyarakat, terutama yang bekerja di rumah akan tetap melanjutkan kebiasaan belanja secara online. Selain dapat menghindari kerumunan atau menjalankan physical distancing, berbelanja online juga dapat meminimalkan transaksi secara tunai.

Seperti diketahui, uang tunai menjadi salah satu transmisi penyebaran Covid-19.

Pasien Covid-19 Terlama di Banyuwangi Sembuh, Empat Bulan Isolasi dan 11 Kali Swab

Perjuangan Pasien Sembuh dari Covid-19 di Banyuwangi, Empat Bulan Isolasi dan 11 Kali Swab Test

Kecelakaan Honda PCX Vs Harley Davidson, Wayan Selamat Tewas di Jalan Uluwatu

Bahkan, Bank Indonesia telah mengimbau masyarakat bertransaksi secara nontunai.

Masih mengutip Survei Sosial Demografi Dampak Covid-19 dari BPS, pola konsumsi masyarakat pada komoditas rumah tangga mengalami perubahan.

Beberapa tren peningkatan belanja yang dilakukan secara online, di antaranya listrik 3 persen, makanan dan minuman jadi 8 persen, pulsa atau paket data 14 persen, kesehatan 20 persen, bahan makanan 51 persen.

 Dari seluruh peningkatan tren konsumsi di atas, masyarakat pun dapat memanfaatkan layanan transaksi nontunai.

 Solusi baru belanja offline

Saat ini, masyarakat memang dimudahkan untuk melakukan transaksi online secara nontunai.

Namun, bagaimana dengan belanja keperluan sehari-hari?

 Bagaimanapun juga, transaksi offline seperti itu tetap tidak bisa dihindari.

Untungnya, kini masyarakat bisa bertransaksi secara nontunai saat belanja offline menggunakan dompet digital atau e-wallet.

Dengan menggunakan dompet digital, belanja menjadi lebih praktis dan efisien karena transaksinya sangat cepat, sehingga cocok untuk mengurangi interaksi di luar rumah selama new normal.

Salah satu penyedia layanan ini, ShopeePay yang terdapat di platform e-commerce Shopee, misalnya, memungkinkan pengguna melakukan pembayaran nontunai saat berbelanja.

Ini bisa terwujud, sebab hingga kini ShopeePay telah menyediakan ribuan merchant offline di seluruh Indonesia.

 Selain aman, transaksi juga mudah karena pengguna tinggal memindai kode Quick Response (QR) pada halaman ShopeePay.

 Selanjutnya, masukkan nilai yang dibayarkan dan verifikasi nomor PIN, pembayaran pun selesai. ShopeePay pun memungkinkan pengguna memakai fitur merchant list untuk menemukan warung hingga toko keperluan sehari-hari yang menyediakan layanan nontunai.

Lebih dari itu, ShopeePay kini dapat digunakan untuk membayar tagihan, seperti listrik, air, telepon, hingga pulsa/paket data.

 Selain itu, berbelanja produk yang ngetren saat ini, seperti sepeda, alat perawatan diri, hingga aksesori elektronik juga dapat dilakukan di Shopee dan checkout menggunakan ShopeePay.

Mudah bukan? Mulailah menerapkan transaksi digital sebagai salah satu aktivitas zaman now untuk tetap waspada diri di tengah situasi saat ini, namun tanpa mengurangi produktivitas.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pandemi Covid-19 Pengaruhi Pola Belanja, Apa yang Jadi Tren?",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved