Corona di Bali

Gunakan Sistem Ngayah, Satgas Gotong Royong Kapal Tetap Gencar Imbau Masyarakatnya Patuhi Protokol

Bendesa Adat Kapal, Ketut Sudarsana saat dikonfirmasi mengatakan jika Satgas Gotong Royong Desa Adat Kapal sudah mulai melaksanakan tugas dari Bulan

Pixabay
Ilustrasi Coronavirus Covid-19. 

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Di tengah makin merebaknya covid-19 di Kabupaten Badung, Desa Adat di Badung langsung membentuk Satgas Gotong Royong Desa Adat.

Satgas di desa adat tersebut yang gencar melakukan berbagai tindakan untuk memutus penyebaran Covid-19. 

Salah satu satgas yang gencar memberikan imbauan ke masyarakatnya, mengenai protokol kesehatan yakni Satgas Gotong Royong Desa Adat Kapal.

Bendesa Adat Kapal, Ketut Sudarsana saat dikonfirmasi mengatakan jika Satgas Gotong Royong Desa Adat Kapal sudah mulai melaksanakan tugas dari Bulan Maret lalu.

Disebutkan kegiatan satgas tersebut yakni memberikan imbauan secara langsung kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.

Tidak hanya memberikan imbauan, dirinya juga menyebutkan Satgas Gotong Royong juga melakukan penyemprotan disinfektan ke rumah-rumah.

Pengalaman Fauzan Masuk Bali di Era Tatanan Baru, Bagaimana Prosedurnya?

Selalu Evaluasi Penerapan Protokol Kesehatan, Banyuwangi Siap Jadi Destinasi Acara Kementerian

Inilah 3 Paslon Bupati dan Wakil Bupati Rekomendasi dari Golkar untuk Pilkada Serentak di Bali 2020

“Kami melakukan imbauan, tidak melalui sepanduk atau baliho. Namun imbauan kami berikan secara langsung yakni dengan memberikan surat langsung ke krama Desa. Ini kita lakukan agar informasi yang diberikan sampai di semua krama atau masyarakat,” ujarnya Senin (13/7/2020).

Pihaknya menyebutkan hingga saat ini Satgas Gotong Royong Desa Adat tetap mengacu imbauan dari pemerintah yakni dengan mematuhi protokol kesehatan.

Sehingga apa yang dilaksanakan sampai saat ini sudah diikuti baik oleh masyarakat.

“Sementara warga sudah mematuhi imbauan tersebut. Bahkan kami mewajibkan semua krama atau krama tamiu menggunakan masker dengan baik,” jelasnya.

Disinggung mengenai, apakah ada kejadian unik atau lucu selama digelar posko gotong royong tersebut, pihaknya mengaku tidak ada.

Pasalnya semua satgas tersebut dilaksanakan dengan sistem ngayah.

Tambahan 5 Kasus Covid-19 di Jembrana, Bayi Umur Satu Bulan dan Ibu Hamil Positif Corona

Video Gugus Tugas Covid-19 Banyuwangi Razia Tempat Usaha, Ditemukan Pelanggaran Protokol Kesehatan

Dua Pekan Jelang Hari Raya Idul Adha 2020, Harga Sejumlah Bahan Pokok di Denpasar Turun

Terkait apa yang harus dilaksanakan pun sudah dikoordinasikan dengan OPD terkait yakni Dinas Kesehatan Kabupaten Badung.

“Apa yang harus kita laksanakan kita koordinasikan. Sehingga tidak terburu-buru dan tepat sasaran,” ungkapnya.

Lanjut dijelaskan terkait kisah haru selama bertugas pun tidak ada yang sangat serius. Hanya saja pihaknya mengatakan dalam pelaksanaan tugas anggarannya sangat minim, sehingga krama Satgas Gotong royong dan Pecalang benar-benar ngayah.

“Kalau masalah anggaran kami memang akui hanya menggunakan dana PKK yang nominalnya Rp 150 juta. Namun anggaran tersebut juga diberuntukkan untuk jaringan pengaman sosial. Kalau desanya kecil saya rasa tidak ada masalah. Namun kami di Kapal kan desanya luas, sehingga penduduk juga banyak sehingga sangat sulit,” jelasnya

“Namun untuk penanganan Covid-19 beberapa kami memang mendapat bantuan dari beberapa masyarakat yang kategori mampu. Sehingga pelaksanaannya penanganan covid-19 tetap bisa dilaksanakan,” imbuhnya.

Dua Pekan Jelang Hari Raya Idul Adha 2020, Harga Sejumlah Bahan Pokok di Denpasar Turun

Peringatan Dini BMKG, Waspada Gelombang Tinggi Mencapai 6 Meter di Selat Bali Tanggal 13-15 Juli

Ditanya mengenai pesan kepada masyarakat di tengah pandemi covid-19, Ketut Sudarsana mengatakan meminta agar masyarakat mematuhi semua imbauan untuk memutus penyebaran Covid-19.

Bahkan untuk menyambut new normal, pihaknya mengaku sudah membuat pararem dan dikirim ke provinsi.

“Untuk menyambut new normal semoga tidak ada penambahan kasus. Namun kami di desa kapal sudah menyiapkan new normal tersebut, seperti pengaturan jam buka warung, penyediaan tempat cuci tangan di tempat umum termasuk di tempat suci,” pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved