Pernah Jadi Satu-satunya Pulau Penghasil Pala di Dunia, Berikut Fakta Sejarah Banda Neira

Sekitar lima ratus tahun yang lalu, segenggam komoditas buah pala ini nilainya setara dengan segenggam emas karena hanya bisa ditemukan di Kepulauan

Pixabay
Pulau Banda Neira, Maluku 

2. Menjadi rebutan Belanda, Inggris, dan warga lokal

Bangsa pertama yang mengetahui keberadaan kepulauan rempah-rempah ini adalah bangsa Eropa.

Namun, mereka datang ke Banda Neira hanya untuk melakukan transaksi jual beli rempah, bukan untuk menguasainya.

Berbeda dengan orang-orang Belanda yang datang ke Banda Neira.

Mereka datang dengan niat ingin menguasai wilayah tersebut.

Keberadaan bangsa Belanda di pulau ini pun kemudian tak disukai oleh penduduk lokal.

Ketika Inggris datang ke Banda Neira, mereka memanfaatkan situasi tersebut untuk membantu penduduk lokal melawan Belanda.

Inggris bahkan melatih rakyat Banda untuk berperang dan membekali mereka dengan persenjataan.

Akibatnya, sejak tahun 1609 terjadilah perang tak berkesudahan yang melibatkan rakyat Banda yang dibantu Inggris melawan tentara Belanda.

3. Pulau Run, Banda Neira ditukar dengan Nieuw Amsterdam yang kini jadi Manhattan

Belanda dan Inggris berperang mati-matian untuk menguasai perdagangan dunia.

Terhitung dari tahun 1652 hingga 1654 perang pertama terjadi dan perang kedua dimulai tahun 1665.

Hingga akhirnya pada 31 Juli 1667, Traktat Breda dikeluarkan untuk memberi solusi damai bagi perang itu.

Salah satu isi dari Traktat Breda adalah Inggris harus mengakhiri kekuasaan mereka di Pulau Run, Kepulauan Banda, dan menyerahkannya pada Belanda.

Sebagai gantinya, koloni Belanda, Nieuw Amsterdam di Amerika Utara (kini Manhattan, New York) diserahkan ke Inggris.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved