Ratusan Pemuda Bali Gelar Aksi Menolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja di Kawasan Renon
Ratusan pemuda Bali yang mengatasnamakan Aliansi Bali Tidak Diam menggelar aksi damai di kawasan Lapangan Renon, Denpasar, Kamis (16/7/2020).
Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ratusan pemuda Bali yang mengatasnamakan Aliansi Bali Tidak Diam menggelar aksi damai di kawasan Lapangan Renon, Denpasar, Kamis (16/7/2020).
Aksi yang diikuti oleh 29 organisasi baik mahasiswa dan non mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap RUU Omnibus Law Cipta Kerja
Pantauan Tribun Bali, ada seratus lebih massa berkumpul di timur lapangan Renon, Denpasar.
Rencananya mereka akan berjalan kaki dan berorasi di depan Monumen Bajra Sandhi, dan di depan Kantor DPRD Bali
Juru bicara Aksi, Abror Torik Tanjilla mengatakan, aksi Bali Tidak Diam ini sudah kali ketiga diadakan.
• Kompol Utari Beri Pengarahan pada Cyber Troops di Polres Badung
• Pemprov Bali Gelar Lomba untuk Desa Adat yang Masih Simpan Ogoh-Ogoh, Total Hadiah Rp 1,7 Miliar
• Tabanan Rancang Paket Wisata, Hindari Kerumunan dan Siapkan Sistem Tiket Elektronik
Aksi menolak Omnibuslaw ini kembali digelar karena ada klaim atau survei yang menyatakan bahwa 80 persen rakyat Bali mendukung RUU Omnibus Law ini.
"Untuk itulah kami menggelar aksi lagi, biar diketahui bahwa masih ada banyak elemen masyarakat yang masih menolak undang-undang ini," kata mahasiswa di Universitas Udayana Denpasar ini.
Adapun dua tuntutan yang disampaikan dalam aksi ini yakni pertama; meminta pemerintah dan DPR RI menghentikan pembahasan RUU Omnibus Law Cipta Kerja itu dan meminta Presiden untuk membatalkan Surat Presiden Republik Indonesia Nomor 06/pres/02/2020 perihal Rancangan Undang-Undang tentang Cipta Kerja. (*)