Tumpek Landep

BREAKING NEWS : Tumpek Landep, Seluruh Kendaraan Operasional BPBD Denpasar Diupacarai

Saat Tumpek Landep, kita akan melihat orang-orang ramai datang ke tempat cuci motor atau mobil untuk mencuci kendaraan mereka.

Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali / I Wayan Erwin Widyaswara
Seluruh Kendaraan Operasional BPBD Denpasar Ikut Diupacarai dalam Rangka Tumpek Landep, Sabtu (18/7/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Seluruh kendaraan operasional yang berada di Pos Induk Pusdalops BPBD Denpasar dibersihkan dan diupacarai dalam rangka Hari Tumpek Landep yang jatuh pada Saniscara Kliwon Wuku Landep, Sabtu (18/7/2020) pagi. 

Seluruh kendaraan operasional, baik Ambulance, Mobil Pemadam Kebakaran dan kendaraan operasional lain milik BPBD Denpasar dipasangi bebantenan tumpek landep, seperti sampian gantung, tamiang dan lainnya

Upacara tunpek Landep di Pos Induk BPBD Denpasar ini juga menghadirkan seorang sulinggih. 

Kasubag Umum dan Kepegawaian BPBD Denpasar, Made Nuriati menjelaskan, tujuan kendaraan operasional BPBD Denpasar ikut diupacarai di hari Tumpek Landep ini sebagai bentuk rasa syukur dan memohon keselamatan agar dalam menjalankan aktivitasnya seluruh personel BPBD Denpasar selamat dalam bertugas.

"Kalau zaman dulu, hari raya tumpek landep ini identik dengan pengupacarai keris, nah sekarang karena sudah zaman modern, segala sesuatu yang memudahkan kehidupan manusia khususnya yang berbahan besi itu yang diupacarai memohon keselamatan kepada beliau," kata Nuriati

Kegiatan ini, kata Nuriati, selalu digelar setiap hari Tumpek Landep yang jatuh setiap enam bulan sekali. 

Makna Tumpek Landep

Tumpek Landep dirayakan pada Sabtu Kliwon wuku Landep.

Saat Tumpek Landep, kita akan melihat orang-orang ramai datang ke tempat cuci motor atau mobil untuk mencuci kendaraan mereka.

Hal ini karena akan diupacarai atau dibantenin.

Itulah yang kenyataan di masyarakat.

Padahal jika ditelisik maknanya lebih dalam, Tumpek Landep menurut wakil ketua PHDI, Pinandita I Ketut Swastika memiliki makna otonan atau upacara untuk sarwa (benda) lancip seperti keris, tombak, dan juga peralatan perang lainnya.

Bukan itu saja, Tumpek Landep juga memiliki makna ngelandepang idep atau menajamkan pikiran.

Di Bali, semua siklus peralihan selalu mendapat peralihan khusus dari masyarakat.

Misalkan saat penghabisan siklus pawukon yaitu Watugunung bertemu dengan akhir siklus saptawara atau Saniscara (Sabtu) dimaknai dengan perayaan Saraswati.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved