Jukung Alami Kerusakan Mesin di Perairan Tanjung Benoa, Tim SAR Berhasil Evakuasi 4 Nelayan

Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) memperoleh informasi sekitar pukul 14.15 Wita dari Wayan Sudarta.

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Wema Satya Dinata
Foto istimewa kiriman Humas Basarnas Bali
Basarnas Bali berhasil mengevakuasi 4 orang nelayan yang jukungnya alami kerusakan mesin, Sabtu (18/7/2020) siang. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - Basarnas Bali berhasil mengevakuasi 4 orang nelayan yang jukungnya alami kerusakan mesin, Sabtu (18/7/2020) siang.

Para nelayan tersebut melaut  sekitar pukul 13.00 Wita dari Pelabuhan Benoa.

Berselang 1 jam, jukung yang mereka gunakan alami patah baling-baling di perairan Tanjung Benoa (koordinat 8° 47.954'S-115° 14.503'E).

Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) memperoleh informasi sekitar pukul 14.15 Wita dari Wayan Sudarta.

Dua Kapal Induk AS Kembali Gelar Latihan Perang Bersama di Laut China Selatan, Beijing Meradang

Djoko Tjandra Jadi Buronan Kejagung 11 Tahun, Kapuspenkum: Kalau Belum Tahu Posisi Kan Susah Juga

Seorang WNA Hilang Terseret Arus di Pantai Batu Bolong, Tim SAR Masih Lakukan Pencarian

"Menurut laporannya baling-baling motornya patah karena ombak besar, beruntung lokasinya tidak terlalu jauh dan bisa cepat ditemukan," ungkap Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada.

Usai terima laporan, 6 orang personil dikerahkan ke lokasi dengan menggunakan RIB.

Dibutuhkan waktu sekitar 15 menit menuju lokasi jukung tersebut.

Pukul 14.45 Wita tim SAR gabungan telah menemukan target pada koordinat (8° 46.677'S- 115° 14.159'E), dekat dari posisi awal ketika dilaporkan.

Akhirnya pada pukul 15.20 Wita seluruh tim dan keempat nelayan itu merapat di dermaga apung KN SAR Arjuna 229.

Diketahui identitas mereka atas nama Yudi (25), Bagus (35), Dedi (36) dan Yogi (38).

"Semua nelayan dalam keadaan selamat dan terlihat kondisinya baik," imbuhnya.

Darmada kembali mengingatkan kepada nelayan atau masyarakat yang melakukan aktifitas di perairan agar menggunakan pelampung untuk keselamatan.

Tak kalah pentingnya agar memperhatikan cuaca, gelombang, arus dan angin kencang sebelum melaut.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved