Sapardi Djoko Damono Meninggal

Jenazahnya Dibawa ke Rumah Duka di Ciputat, Ini 5 Karya Sapardi Djoko Damono yang Paling Terkenal

Hingga saat ini rumah duka sudah confirm. Untuk informasi lanjutnya, belum ada. Ini saya mau ke rumah duka

Editor: Kambali
Antara
Sapardi Djoko Damono 

Novel ini berisikan sekitar 140 halaman, dengan kisah seputar hubungan Sarwono dan Pingkan.

Dimana Sarwono di Solo dan Pingkan di Kyoto mereka hanya berkomunikasi menggunakan surel.

Saat hubungan jarak jauh berlangsung, orang ketiga pun datang.

Melansir dari Kompas.com (28/4/2020) Yang Fana Adalah Waktu dulunya merupakan judul puisi Sapardi yang termuat dalam kumpulan sajak Perahu Kertas (1983).

Berikut ini puisi Yang Fana Adalah Waktu:

Yang fana adalah waktu. Kita abadi:

memungut detik demi detik,

merangkainya seperti bunga

sampai pada suatu hari

kita lupa untuk apa.

"Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?"

tanyamu.

Kita abadi

Festival Sastra Banyuwangi, Sastrawan Candra Malik Bacakan Puisi Karyanya

3. Duka-Mu Abadi

Kumpulan puisi Duka-Mu Abadi pertama kali diterbitkan pada tahun 1968.

Berisi sajak-sajak indah yang membebaskan hati dan menjadikannya sedih.

Buku ini berisi 43 puisi yang ditulis pada tahun 1967 dan tahun 1968.

Pada 2017 buku ini diterbitkan kembali bersama tujuh buku sekaligus dan menjadi salah satu yang diminati.

4. Bilang Begini, Maksudnya Begitu

Salah satu karya Sapardi yang lain adalah “Bilang Begini Maksudnya Begitu”

Buku ini berisi ajakan agar para pembaca lebih memahami sastra.

Hal itu karena kerapkali para penyair menyampaikan maksud yang tidak gamblang dalam setiap kata-katannya.

Sapardi memberikan sejumlah contoh beberapa “alat-alat” yang kerap digunakan penyair dalam puisinya agar publik lebih mudah memahami.

5. Manuskrip Sajak Sapardi

Manuskrip ini terbit tahun 2017. Melansir dari Gramedia, buku ini berisi corat-coret Sapardi sejak muda hingga dewasa.

Buku dirancang berupa album kolase gambar yang terbagi dalam beberapa periode tahunan sejak 1958 hingga 1968, serta 1970-an.

Dalam buku tersebut juga terdapat sajak-sajak indah Sapardi yang spontan, mengalir apa adanya sebelum lahir dalam bentuk buku.

Sapardi berharap buku tesebut menjadi bahan studi pembelajaran fakta. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, Jenazah Sapardi Djoko Damono Akan Dibawa ke Rumah Duka di Ciputat, https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/19/11103501/jenazah-sapardi-djoko-damono-akan-dibawa-ke-rumah-duka-di-ciputat dan Sastrawan Supardi Djoko Damono Tutup Usia, Berikut Sejumlah Karyanya yang Terkenal, https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/19/115500765/sastrawan-supardi-djoko-damono-tutup-usia-berikut-sejumlah-karyanya-yang?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved