Penderita Diabetes Sering Sakit Kepala, Bagaimana Mengatasinya?
Sakit kepala memang bisa mengindikasikan tingginya kadar gula dalam darah, yang dalam dunia medis dikenal dengan istiah hiperglikemia.
TRIBUN-BALI.COM - Sakit kepala memang bisa mengindikasikan tingginya kadar gula dalam darah, yang dalam dunia medis dikenal dengan istiah hiperglikemia.
Selain itu, sakit kepala pada penderita diabetes juga bisa terjadi karena gula darah yang terlalu rendah atau hipoglikemia.
Semakin tinggi fluktuasi kadar glukosa, semakin besar kemungkinan seseorang mengalami sakit kepala.
Fluktuasi atau perubahan kadar glukosa ini biasanya disebabkan karena adanya perubahan kadar hormon, seperti epinefrin dan norepinefrin.
Hormon-hormon ini bisa mempersempit pembuluh darah di otak dan menyebabkan rasa sakit di kepala.
• 6 Zodiak Ini Paling Mudah Merasa Bersalah, Virgo Cenderung Memiliki Rasa Bersalah yang Tinggi
• Promo JSM Indomaret 17-19 Juli 2020, Kebutuhan Rumah Tangga hingga Aneka Camilan Turun Harga
• Hari Terakhir Promo JSM Indomaret dan Alfamart, Diskon Beras, Minyak Goreng hingga Deterjen
Hipoglikemia
Seseorang bisa dikatakan mengalami hipoglikemia jika kadar gula dalam darah lebih rendah dari 70 miligram per desiliter.
Kondisi tersebut bisa menyebabkan masalah serius karena sel tubuh membutuhkan glukosa sebagai energi.
Selain sakit kepala, hipoglikemia bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan berikut:
kegelisahan
penglihatan kabur
kebingungan
rasa lapar ekstrem
mudah marah
mual