Austria Sebut Menhan Prabowo Tertarik untuk Beli 15 Jet Tempur Bekas Eurofighter Typhoon Tranche-1?
pesawat bekas Eurofighter Typhoon milik Austria ini merupakan jenis Eurofighter Typhoon Trance-1 yang jika diupgrade
Austria kemudian diberitakan akan mempensiunkan dini 15 pesawat Eurofighter Typhoon Tranche-1 mulai 2020.
Selain masalah korupsi pengadaan 15 pesawat Eurofighter Typhoon Tranche-1, ada alasan mendasar kenapa Austria buru-buru memensiunkan jet tempur canggih ini.
Keteteran tanggung operasional
Seperti dilansir tribun-medan.com dari nationalinterest.org, Austria adalah negara kecil, netral secara politik tanpa musuh di dari negara tetangganya.
Eurofighter Typhoon, bermesin ganda, punya kecepatan supersonik, ternyata tidak diperlukan dan terlalu mahal untuk anggaran militer Austria.
Faktanya sejak dibeli, 15 Eurofighter Typhoon jarang terbang.
Dan ketika diterbangkan pun, Eurofighter Typhoon Austria hanya membawa sebagian kecil dari persenjataan yang dimiliki oleh negara lain yang mengoperasikan jet tempur ini — Inggris, Jerman, Spanyol, Italia, dan Arab Saudi.
Dan sangat berbeda dengan negara-negara lain — yang biasanya mempekerjakan dua kali lebih banyak pilot daripada jet tempur yang dimiliki, sehingga memastikan selalu ada pilot yang standby menerbangkan pesawat tertentu ke medan pertempuran — Angkatan Udara Austria hanya punya 11 pilot Eurofighter Typhoon ditambah satu pilot training.
Dengan kata lain, Austria memiliki kemampuan tempur udara kelas atas yang lebih banyak menganggur daripada digunakan.
Maka tidak heran pada 2017, Pemerintah Austria mengumumkan akan memensiunkan Eurofighter Typhoon pada 2020 dan menggantinya dengan pesawat yang lebih terjangkau.
Keputusan itu datang ketika Wina menyelidiki dugaan korupsi dalam akuisisi Eurofighter Typhoon pada 2003.
Pada hari tertentu, hanya tiga Eurofighter Typhoon siap tempur dengan pilot dan senjata — dan hanya antara pukul 8:00 pagi hingga 4:00 sore.
Anggaran operasi Eurofighter Typhoon hanya diberi jatah terbang 180 menit per hari dalam jam kerja tersebut.
Eurofighter Typhoon Austria sangat jarang terbang sehingga, pada tingkat penggunaan saat ini, airframes bisa bertahan selama berabad-abad dengan pemeliharaan yang memadai.
Tidak seperti jet tempur Angkatan Laut AS F/A-18, yang begitu sering terbang, hingga masa operasinya hanya 20 tahun.