Austria Sebut Menhan Prabowo Tertarik untuk Beli 15 Jet Tempur Bekas Eurofighter Typhoon Tranche-1?
pesawat bekas Eurofighter Typhoon milik Austria ini merupakan jenis Eurofighter Typhoon Trance-1 yang jika diupgrade
TRIBUN-BALI.COM -- Sepekan terakhir kabar mengenai rencana akuisisi sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) di Kementerian Pertahanan menjadi sorotan hangat publik.
Setelah sebelumnya Defense Security of Central Agency (DSCA) Amerika Serikat memberikan 'lampu hijau' untuk menjual pesawat canggih V-22 Osprey ke Indonesia.
Terkini, Kementerian Pertahanan Austria mengumumkan kabar tak kalah mengejutkan terkait surat yang dikirimkan Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia Prabowo Subianto yang tertarik mengakuisisi 15 jet tempur Eurofighter Typhoon.
Namun pertanyaan krusialnya, pesawat bekas Eurofighter Typhoon milik Austria ini merupakan jenis Eurofighter Typhoon Trance-1 yang jika diupgrade ke seri Eurofighter Typhoon Tranche-3 atau Tranche-4 butuh biaya yang tidak sedikit.
Namun lepas dari itu, ketertarikan Menhan Prabowo mengakuisisi 15 jet tempur Eurofighter Typhoon Austria diungkap media The Presse dalam edisi Minggu (19/2020) menjadi angin segar setelah alotnya akuisisi jet tempur Sukhoi SU-35 dari Rusia.
Bahkan Menhan Prabowo sudah menyurati rekannya Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner (ÖVP) untuk membeli 15 pesawat interseptor tersebut tertanggal 10 Juli 2020.
Kementerian Pertahanan Austria mengkonfirmasi diterimanya surat tersebutakhir pekan lalu tetapi tidak mau berkomentar lebih lanjut tentang surat itu.
"Tolong izinkan saya untuk menghubungi Anda secara langsung mengenai masalah yang sangat penting bagi Republik Indonesia," tulis Prabowo.
“Untuk memodernisasi Angkatan Udara Indonesia, saya ingin mengadakan perundingan resmi dengan Anda untuk membeli semua 15 Eurofighter untuk Republik Indonesia,” kata Prabowo dalam surat itu.
Prabowo rupanya tahu sengketa mengenai Eurofighter Typhoon di Austria dan upaya untuk menyingkirkan pesawat-pesawat ini.
"Saya menyadari kepekaan masalah ini," tulisnya.
"Namun demikian, saya yakin penawaran saya menawarkan peluang bagi kedua belah pihak," katanya.

Austria menuduh Airbus telah menggelembungkan harga pesawat Eurofighter pada saat transaksi.
Austria membeli 15 jet tempur Eurofighter Tranche 1 senilai sekitar dua miliar euro ($ 2,12 miliar) dari Airbus, pembelian tersebut diklaim telah menyebabkan kerugian bagi Austria sebesar 1,1 miliar euro.

Menurut temuan Kementerian Pertahanan Austria, Airbus dan konsorsium secara ilegal membebankan hampir 10 persen dari harga pembelian untuk apa yang disebut sebagai kesepakatan offset.