Austria Sebut Menhan Prabowo Tertarik untuk Beli 15 Jet Tempur Bekas Eurofighter Typhoon Tranche-1?
pesawat bekas Eurofighter Typhoon milik Austria ini merupakan jenis Eurofighter Typhoon Trance-1 yang jika diupgrade
Pesawat tempur Italia mencegat pesawat dan, kemudian, jet Perancis mengikutinya sampai mendarat di Jenewa.
Angkatan Udara Swiss tidak dapat mengirim pesawat tempur F-18-nya sendiri karena belum masuk jam terbangnya.
Kasus inilah yang membuat Kementerian Pertahanan Austria pada akhir 2014 mengumumkan akan meningkatkan 12 dari jet latih tempur SAAB 105 yang hampir 50 tahun, yang subsonik dan bahkan lebih ringan dipersenjatai daripada Eurofighter Typhoon.
SAAB 105s terbang 1.200 jam patroli udara setiap tahun, 130 jam lebih banyak dari Eurofighter Typhoon.
Tiga tahun kemudian pada tahun 2017, pemerintah Austria mengumumkan akan memensiunkan Eurofighter Typhoon dan Saab 105 mulai tahun 2020 dan mengganti kedua jenis dengan 18 jet baru yang lebih murah.
Keputusan itu meningkatkan perseteruan Wina dengan EADS, yang telah berganti nama menjadi Airbus dan masih merupakan perusahaan utama dalam konsorsium Eurofighter.
Pada 2018 Airbus setuju untuk membayar $ 100 juta untuk menyelesaikan investigasi Jerman ke dalam korupsi terkait dengan pembelian pesawat tempur Austria.
Pada tahun yang sama, Pemerintah Austria yang dikuasai sayap kanan yang baru menghentikan sementara investigasi negara tersebut atas dugaan korupsi - dan juga membatalkan rencana pensiunnya para Eurofighters.
Pada tahun 2019 Angkatan Udara Austria mendaratkan Saab 105 setelah Angkatan Udara Swedia menemukan retakan pada struktur ekor Saab. (the press/national interest)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Bukan Rafale/Sukhoi 35, Prabowo Incar 15 Jet Tempur Eurofighter Typhoon, Terungkap Fakta Menarik Ini