Fenomena Langka, Hari Ini Komet Neowise Melintasi Indonesia Usai Matahari Terbenam, Ini 7 Faktanya

Penampakan Komet Neowise periode Juli 2020 ini fenomena langka karena akan muncul kembali dalam waktu 6.800 tahun lagi

Editor: Irma Budiarti
Kompas.com
Komet Neowise melintasi Irlandia, 11 Juli 2020. 

Hal itu dikarenakan komet Neowise ini memiliki periode yang sangat panjang untuk mendekati Bumi yaitu 6.800 tahun.

Artinya, baru 6.800 tahun lagi komet Neowise menyapa manusia Bumi.

3. Sudah di Titik Terdekat dengan Bumi Sejak 3 Juli 2020

Berdasarkan catatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), komet Neowise sudah berada pada titik terdekat dengan Matahari (perhelion) sejak tanggal 3 Juli 2020 pukul 23.20 WIB.

Jaraknya dengan Matahari saat itu adalah 44,1 juta km.

Sementara, jaraknya dengan Bumi di waktu yang sama adalah 172,64 juta km.

Pada 15 Juli 2020,observasi terakhir oleh Coma Database Observer (COBS) menunjukkan bahwa nilai magnitudo komet ini sudah mencapai +1,5.

Sedangkan, disebutkan pula bahwa komet ini paling terang terlihat ketika berada pada titik terdekat terhadap Matahari dengan magnitudo tampak +1,4.

Diameter koma atau ekor komet ini mencapai 17,7 menit busur atau sedikit lebih besar dari jejari tampak Bulan.

Pada 23 Juli 2020 pukul 09.41 WIB, komet Neowise akan berada pada titik terdekat dengan Bumi, jaraknya dengan Bumi yaitu 103,5 juta kilometer.

4. Kawasan Subtropis Tempat Melihat Terbaik

Disampaikan oleh astronom amatir Indonesia Marufin Sudibyo, kawasan yang paling baik untuk bisa melihat komet Neowise ini adalah kawasan subtropis.

Khususnya lintang tinggi seperti Eropa dan Amerika di hemisfer utara, serta Selandia Baru dan Australia selatan di hemisfer selatan.

"Pada kawasan tersebut, komet sudah mulai bisa dilihat sejak 3 jam sebelum Matahari terbit," kata Marufin kepada Kompas.com, Senin (13/7/2020).

Sebaliknya, untuk kawasan yang termasuk wilayah tropis atau berada pada lintang rendah atau ekuator, tidak berkesempatan menyaksikan komet ini karena kedudukannya yang terlalu rendah terhadap horizon.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved