Proyek Penguatan Dinding Tebing Pura Luhur Uluwatu Badung Dibatalkan
Proyek penguatan tebing Pura Luhur Uluwatu, di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali, tidak jadi dilaksanakan
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Proyek penguatan tebing Pura Luhur Uluwatu, di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali, tidak jadi dilaksanakan.
Hal itu kembali lagi karena masalah anggaran yang di hadapi Badung.
Bahkan kini proyek yang sudah berproses sejak dua tahun anggaran itu harus masuk dalam daftar non prioritas.
Padahal sesuai rencana awal, retakan tebing itu akan di jarit dengan alat yang berbahan baja.
• Setujui Ranperda RUED, DPRD & Pemprov Bali Rancang Pengguna EBT Bisa Dapat Insentif atau Penghargaan
• Kisah Ayah Wisuda Putrinya di Bilik Warnet karena Tak Punya Laptop, Jual Es agar Anak Lulus Sarjana
• Aurel Hermansyah Mengaku Ada Ketakutan Gagal Dalam Pernikahan, Ingin Menikah Hanya Sekali
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung, GA Sriasih saat dikonfirmasi, Selasa (21/7/2020) membenarkan jika rencana proyek penguatan Pura Uluwatu dibatalkan.
"Iya, proyek (penguatan tebing Pura Uluwatu-red) itu tidak jadi. Anggaranya terpotong karena adanya Covid-19," kata GA Sriasih.
Sriasih juga mengakui tidak hanya rencana proyek penguatan tebing Pura Uluwatu yang dibatalkan, beberapa proyek lain juga bernasib sama.
Sehingga sebagian besar proyek pengerjaan fisik yang dilakukan oleh Dinas PUPR Badung dihentikan lantaran terbatasnya anggaran.
"Semua kegiatan kita yang lelang dan semua swakelola dihentikan terkait dengan anggaran (terbatas). Sami ten wenten kegiatan mangkin (sekarang tidak ada kegiatan)," bebernya.
Kendati demikian, pihaknya tidak berani memastikan kapan proyek itu dilanjutkan.
Ia pun menyebutkan proyek jalan tergantung pada anggaran yang dimiliki oleh pemerintah.
"Sampai anggaran tersedia. Tapi tetap kita ajukan semoga normal kembali," katanya sembari mengatakan, semua tergantung ketersediaan anggaran.
GA Sriasih juga tak menampik proyek tersebut sempat masuk prioritas dari tahun 2019, namun belum juga terealisasi.
Disisi lain, keretakan tebing tersebut harus segera ditanggulangi guna mencegah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Bahkan lanjut GA Sriasih, proyek itu sempat berproses sampai ke tahap lelang di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Badung.
Hanya saja belum sampai menemukan pemenang lelang, Covid-19 sudah mewabah di Indonesia termasuk Badung.