Sponsored Content
Desa Wisata Blimbingsari di Jembrana yang Berbasis Digital Diresmikan
Desa Blimbingsari yang terletak kecamatan Melaya ini merupakan salah satu desa wisata budaya yang telah dikenal luas serta memiliki keunikan
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA- Sering dimulainya masa Adaptasi Kebiasaan Baru , berbagai upaya peningkatan Usaha di sektor wisata terus digenjot.
Salah satunya dengan dilaunchingnya Desa Wisata Blimbingsari Berbasis Digital, rabu ( 22/7/2020), bertempat di Aula Kantor Desa Blimbingsari kecamatan Melaya-Jembrana.
Desa Blimbingsari yang terletak kecamatan Melaya ini merupakan salah satu desa wisata budaya yang telah dikenal luas serta memiliki keunikan dengan ikon khasnya Gereja PNIEL
Pasalnya, desa yang mayoritas penduduknya beragama kristen protestan dengan Gereja PNIEL dilengkapi arsitektur sangat unik dan kental dengan unsur budaya Bali.
• Peneliti Unpad Sebut Vaksin Covid-19 dari China Aman Disuntikkan ke Manusia
• Potensi Gangguan Akibat Layangan, PLN Catat Paling Banyak Ada di Bali Selatan
• Kejari Denpasar Mudahkan Pelanggar, Bisa Bayar dan Ambil Bukti Tilang via Gojek
Namun, praktis saat pandemi Covid-19 melanda, salah satu dari puluhan destinasi wisata yang ada di Jembrana ini nyaris luput dari kunjungan para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Peresmian dihadiri langsung Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, didampingi Bupati Jembrana I Putu Artha.
Peresmian yang ditandai dengan pengguntingan pita ini juga dihadiri anggota Komisi XI DPR RI, I. Gusti Agung Rai Wirajaya, ketua DPRD Kabupaten Jembrana, Ni Made Sri Sutarmi , Dirut BPD Bali, I Nyoman Sudarma, Kepala Perwakilan Bank Indonesia(BI) Propinsi Bali, Trisno Nugroho serta para anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Jembrana, bertempat di Aula Kantor Desa Blimbingsari kecamatan Melaya-Jembrana.
Bupati Jembrana, I Putu Artha mengatakan, sektor pariwisata merupakan sektor unggulan yang dapat membangitkan dan menggerakkan perekonomian masyarakat, terutama dalam sektor ekonomi kreatif.
”sejak tahun 2018 sampai 2019 kunjungan wisatawan di kabupaten Jembrana terdapat tren peningkatan kunjungan wisatawan dengan rata-rata 24,9 persen atau sebanyak 990.355 kunjungan. Namun, sejak bulan Maret tahun 2020 mengalami stagnasi akibat pandemi Covid-19,”ujarnya.
Kata Bupati Artha, di Kabupaten Jembrana ada 10 desa usaha pariwisata dengan 8 diantaranya dinyatakan memenuhi kreteria dan ditetapkan dalam bentuk Sertifikat Protokol Tatanan Kehidupan Baru Bidang Pariwisata.
“Saya berharap dengan adanya sertifikasi ini mampu meningkatkan kembali geliat pariwisata di Jembrana,” tandasnya.
Sementara Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati ( Tjok Ace ) , mengatakan dalam tatanan kehidupan baru, ada tiga hal yang patut diperhatikan, kebersihan,kesehatan dan keamanan.
“ Saat ini kita harus menyesuaikan diri terhadap kehidupan tatanan kehidupan baru. Maka yang perlu di perhatikan adalan tetap menjaga kebersihan, kesehatan dan keamanan, “ujarnya.
Terkait dengan QRIS, Tjok Ace menegaskan, merupakan sistem pembayaran yang memudahkan masyarakat bisa bertransaksi dengan mudah dan aman dalam satu genggaman ponsel.
• Terungkap, Ini Pihak yang Hapus Nama Djoko Tjandra dari Red Notice
• Update Covid-19 di Bali 22 Juli 2020: Kasus Positif Bertambah 78 Orang, Sembuh 68 Orang
• 179 Kasus DBD Selama Pandemi Covid-19 di Jembrana, Menyebar di Seluruh Kecamatan
Sistem ini juga dinilainya cocok dan aman agar terhindar dari penularan Virus Corona(Covid-19).