Berita Banyuwangi

Optimalkan Hasil Pertanian, Bupati Anas Dorong Petani Manfaatkan Alsintan 

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas terus mendorong para petani mengoptimalkan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan).

Haorahman
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat kunjungi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Surangganti dari Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. 

TRIBUN-BALI.COM, BANYUWANGI - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas terus mendorong para petani mengoptimalkan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan).

Seperti halnya yang dilakukan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Surangganti dari Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi.

Tak hanya memanfaatkan alsintan, mereka juga membentuk Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Tani Makmur.

UPJA adalah lembaga ekonomi di pedesaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa dalam rangka optimalisasi penggunaan alsintan untuk memperoleh keuntungan usaha. 

Manager UPJA Tani Makmur, Heru Rusiyanto menuturkan bahwa awalnya mereka mendapatkan hibah peralatan pertanian dari Kementerian Pertanian.

Pastikan Home Base, Bali United Segera Kirim Tim Teknis ke Yogyakarta

Daftar Promo Alfamart hingga 31 Juli 2020, Hajatan Gopay, PaHe hingga Bonus Poin Member

Bank Indonesia Dorong Penggunaan QRIS, Desa Blimbing Sari Terapkan Digitalisasi

Bantuan tersebut berupa combine harvester (CH) besar 1 unit dan rice transplanter (RT) 3 unit dan handtraktor 1 unit.

UPJA ini langsung mendapat responS positif dari petani karena dinilai efektif dan efisien, mempersingkat waktu pekerjaan.

Percepatan tanam yang dilakukan UPJA Tani Makmur sendiri mendapat pendampingan dari Dinas Pertanian 

“Petani yang menggunakan alsintan lebih dimudahkan dalam olah tanah, tanam, sampai panen. Penggunaan alsintan ini juga lebih efektif dan efisien. Petani tak perlu waktu lama dalam olah lahan, tanam dan panen. Cara kerja alsintan juga lebih efisien,” tuturnya.

Dengan memanfaatkan alsintan, petani bisa menghemat waktu dan uang. Begitu juga dengan memanfaatkan CH, petani bisa mendapat hasil panen yang lebih baik.

"Hitungan kami, jika petani menggunakan CH ada selisih sekitar Rp 400 ribu/bahu. Jadi, penggunaan alsintan ini juga menguntungkan petani. Berapapun luas lahan sawah yang dimiliki petani bisa dijangkau dengan alsintan,” ujarnya.

Lakukan Pelatihan, Unud Terus Bergerak Tingkatkan Kelas Jurnal Terakreditasi Nasional

Sutiyoso Buka-bukaan Pernah Komunikasi dengan Djoko Tjandra: Kita kan Caranya Macam-macam

Klaim Biaya Pelayanan Covid-19 bagi Rumah Sakit, Berikut Aturan Terbarunya

Ditambahkan Heru, kini jumlah petani yang memanfaatkan atau sewa alsintan, cukup banyak.

Tak hanya melayani sewa alsintan petani di Desa Gladag, tapi cakupannya kini sudah meluas ke desa lain. Untuk mendorong petani menggunakan alsintan, UPJA Tani Makmur tak membebani petani dengan ongkos atau sewa alsintan yang mahal. 

"CH menjadi alsintan pilihan petani, karena di desa petani juga mulai kesulitan tenaga kerja untuk tanam. Kini, hasil sewa alsintan sejak awal berdiri sampai sekarang, omsetnya tak kurang dari 500 juta rupiah,” jelasnya.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengapresiasi upaya para petani tersebut untuk melakukan modernisasi peralatan. Hal ini dinilai sangat penting untuk menggenjot produksi pangan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved